PENGALAMAN PIJAT SEX SENSASIONAL “PETIK MANGGA”

Perkenalkan namaku Aris, 27 tahun, karyawan pada sebuah perusahaan multinasional. badanku standar, muka juga pas-pasan, pas ada yang di taksir pas ti dia mau… hehe

Hari ini aku pas dapet tugas dari kantor pusat di jakarta untuk survey lokasi pembangunan kantor cabang di jambi.

karena hari minggu, aku sengaja berangkat dari bandara soekarno hatta pas penerbangan terahir, hingga aku mendarat di jambi pas pukul setengah tujuh malam.

Karena baru pertama kali ke jambi maka rasa asing dan bingung ada dalam benaku. namun dengan gaya orang yang biasa traveling aku mencoba bersikap biasa-biasa saja.

Aku keluar dari terminal kedatangan mengikuti para penumpang lain yang kebanyakan mereka sudah di jemput. sebenarnya jadwal keberangkatanku besok pagi dan sudah ada yang di tugaskan menjemput. namun aku sengaja mendahului agar bisa berpetualang dikota kecil yang cukup terkenal ini.

Saat aku keluar, ada beberapa taksi resmi yang menawarkan jasanya. tapi aku bergaya biasa saja sambil ngeloyor ke parkiran, bersikap seolah aku menuju kendaraan di tempat parkir. karena bandara yang tidak terlalu besar maka semua terlihat normal-normal saja.

Sesampainya di parkiran cukup bingung juga, sampai ada seorang pria yang menegur. “kemano Pak?” teguran khas Jambi. “owh… anu pak.. lagi nunggu kawan” jawabku ngeles biar tidak terlihat orang asing.

Setelah lama mengobrol, maka orang tersebut yang ternyata adalah supir taksi bodong alias mobil pribadi yang dijadikan jasa angkutan menawarkan jasanya. ” gemana kalau sayo antar saja pak?, daripada nungu kawan age lamo pulo”.

Aku yang sebenarnya dari tadi nunggu seseorang yang fiktif, berputar otak juga. boleh lah pak kataku… maka langsung saja kami menaiki mobil mini bus putih miliknya.

Setelah berjalan beberapa saat bapak itu kembali bertanya, jadi tujuan kemano ni pak?.
” ah gini aja pak.. karena kebetulan badanku pegal.. kawan juga belum bisa dihubungi, tolong antar aku ketempat pijat saja” kataku ringan..

Bapak itu cukup lama terdiam, lalu bertanya lagi ; ” mau yang pijat nian apa yang plus pak?”

” Yang pijatnya beneran pak, syukur ada plus-plusnya” jawabku sambil tertawa nada bercanda

Ahirnya Supir yang ternyata namanya pak Anto itu mengantarkanku kesebuah tempat yang sepertinya terlihat seperti pasar karena penuh dengan ruko-ruko. Diujung lorong terlihat sebuah gedung penuh dengan lampu-lampu.
“nah disini pak tempatnya, pijitnya nian… masalah plus atau ga itu tergantung kita pak ” kata pak anto.
” Ok Pak..” terimakasih. setelah kubayar pak Anto plus jasanya nunjukin tempat pijat. maka aku segera turun.
Sepintas gedung ini terlihat seperti gedung aula yang tertutup kalau dilihat dari luar, ada pintu utama yang berada di sebelah kanan gedung. begitu datang aku langsung di disambut oleh petugas keamanan berseragam khas satpam tempat hiburan malam.

Begitu masuk, ada beberapa karyawan yang sepertinya bertugas sebagai recepconis dan kasir menunjukanku ke tempat yang mirip bar, dengan beberapa bartender yang bertugas.

Setelah memilih terapis yang mukanya bergantian di tunjukin melalui displai monitor komputer maka pilihanku jatuh pada mirna.

Kemudian diantarkanya aku ke ruang pijat di lamtai 2, kamarnya cukup luas dan sepertinya bekas ruang karaoke.

Beberapa saat, pintu kamar di ketok dan masuklah seorang cewek yang kutaksir umurnya 25 an. Sambil tersenyum mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

“ Mirna”
“Aris” jawabku sambil menyambut tanganya yang cukup halus.
“ Minum apa bang ?, mineral apa teh”
“mineral aja jawabku”

“mirna mita rokok ya bang” kata mirna aku balas dengan senyum tanda setuju.
Setelah minuman datang, kami ngobrol ngalor ngidul maka pijatpun dimulai.
Seluruh pakaianku di buka temasuk celana dalem, hanya selembar handuk yang dipakai untuk menutup wilayah terlarangku.

Sambil telungkup, punggungku mulai di pijat oleh mirna, awalnya pijat-pijat ringan, lalu berlanjut dengan urut menggunakan lotion… tumayan berasa juga di badan yang lagi capek.

Selain pijatan yang enak, sesekali mirna menempelkan paha dan pantatnya yang hanya tertutup celana pendek mirip celana dalam tertutup rok mini tipis.

Berbagai metode pemijatan dilakukan, hingga payudara mirna menempel di kepala dan punggung. Sejauh ini aku hanya menjadi penikmat dan kuberikan keleluasaan sepenuhnya pada mirna.

Saat memijat pahaku, handuk di buka oleh mirna, hingga burungku yang mulai tegak terlihat jelas oleh mirna. Mirna hanya tersenyum sepertinya sudah biasa dia melihat model ginian.

Lumayan lama mirna menyusuri pahaku sampai ke kantung pelir yang sesekali tersenggol menambah sensasi kenikmatan yang luar biasa.

Setelah semua selaesai mirna menyuruhku untuk posisi mirip nungging, katanya mau petik mangga.
“bang sekarang tinggal PM ya”
“apa tu mir PM?”
“PM tu Petik Mangga bang, belum pernah ya?

Ternyata pahaku di taruhnya di paha mirna dengan posisiku seperti opang merangkak dan mirna duduk bersimpuh.

Setelah posisi di rasa nyaman, mirna mulai menggarap selakanganku dimulai dari belahan pantat, ke kantung pelir, lalu kepaha. Gerakan melingkar-lingkar menambah sensasi yang luar biasa sampai burungku tegak mengeras dan beberapa kali berkedut seperti orgasme namun tidak muncrat.

Aku mengerang enak, seperti wanita yang lagi di entot… sungguh istilah Petik Mangga ini cukup tepat, karena ternyata penisku di urut melingkar seperti orang memetik mangga. Seperti melayang dan benar-benar nikmat….

“bang… gemana masih tahan?, kalau ga tahan lambaikan tangan ya..”

“Ho ooooooh……” jawabku sambil menahan enak.

Mirna terus menggarap Penisku, di urut, dirangsang dan sesekali di pijat dan di selingi kocokan lembut. Membuat lahar di penisku minta keluar.

Namun aku belum mau semua ini berahir, maka aku minta istirahat sejenak sambil tidur terlentang, aku minta mirna melepas seluruh pakaiannya.

Walau aga pura-pura menolak, ahirnya mirna menyetujui membuka seluruh bajunya setelah deal dengan harga yang ku patok yaitu 500 ribu.

Aku sebenarnya sama sekali tak ingin memasukan penisku ke vagina sembarang orang, walau sudah senafsu apapun aku tetap berpikir rasional untuk tidak mempertaruhkan kesehatanku.

Maka setelah seluruh baju mirna dibuka dan dia mengira aku akan menyetubuhinya, mirna membaringkan tubuhnya dengan posisi ngangkang. Aku hanya tersenyum, mulai ku mainkan payudara mirna yang tidak begitu besar namun cukupmenantang, sambil tangan kananku turun menyusuri perut lalu turun ke paha mirna.
Mirna sepertinya bertanya-tanya, mengapa aku tidak langsung menyetubuhinya malah memainkan tanganku, namun lama kelamaan dia mulai menikmati rangsanganku.

Sampai pada saat aku masukan jariku di lobang vaginanya, mirna terlihat sangat menikmati, aku kocok pelan dengan sesekali memainkan jariku di klitorisnya.

Mirna mulai larut, nafasnya mulai terengah dan desahan-desahan mulai bertubi muncul dari bibir mungilnya.
“Bang….. ah…..bang….. ah……. yeah …. ah yeach…”

Aku sengaja memasukan jari tengahku lebih dalam dengan jari telunjuk dan manis tetap berada di luar dan aku tarik kearah atas agar tanganku mengenai clitoris dan tempat sensitiv lainya didalam vagina mirna.
Mirna melenguh tak karuan, mulutnya merancau…. jeritan dan desahan bercampur tanda mirna benar-benar menikmati permainan jariku…

Sampai pada ahirnya badan mirna bergetar dan mengejang, jariku terasa makin basah di banjiri cairan kenikmatan dari vagina mirna, mirna tersengal menahan sisa-sisa kenikmatan sampai ahirnya tersadar dan langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya.

Setelah aku juga mencuci jariku yang berlumuran cairan dari vagina mirna, maka aku kembali duduk di sofa dalam ruang pijat itu.

Mirna yang saat itu haya mengenakan handuk, kembali mendekat dan menanyakan apa yang selanjutnya aku inginkan.

Kubilang, aku mau di petik mangga lagi tapi dari depan saja.
Maka dengan cekatan mirna langsung kembali menggarap penisku dari depan dengan posisi dia bersimpuh di lantai dan aku duduk di sofa.

di urutnya pangkal penisku, diputar dan di pijat lembut sampai penisku kembali tegak mengacung. Mirna terlihat menjulurkan lidahnya dan me mainkan topi penisku dengan lidahnya, namun saat dia ingin memasukanya ke mulutnya aku mencegahnya.

Setelah sekitar 30 menit penisku dimainkan, maka aku merasa sudah cukup dan ingin segera memuntahkan lahar panasku ke payu dara mirna, maka aku minta mirna menggesekan penisku di puting dan payudara mirna.

Di tempelkanya ujung penisku di puting mirna, di putarnya berlahan… mirna terlihat kembali terangsang, namun aku tak memperdulikanya.

rasa nikmat di ujung penisku semakin memuncak, apalagi saat mirna mengkombinasikan kocokan dan gesekan di antara penisku dan payudaranya serta remasan-remasan lembut di kantong pelirku.

Rasa nikmat bercamur geli semakin memaksaku untuk menuntaskan semuanya, aku semburkan seluruh isi penisku yang sedari tadi ingin menyembur, dan crot… semburan pertama begitu kencang dan kental, diiringi denyutan di penisku dan crot, crot, crot… tiga semburan berikutnya menuntaskan seluruh sperma yang ada di batang penisku..

Nikmat bercampur puas dan lelah, setelah di seka oleh mirna maka aku di ajaknya mandi.
Seperti anak kecil yang baru belajar mandi, maka seluruh tubuhku di sabuninya hingga bersih… dan di keringkan dengan handuk.

Tak selang beberapa lama, telfon duduk berbunyi, setelah mirna mengangkatnya maka aku segera pamit dan memberikan tips yang ku janjikan pada mirna untuk selanjutnya aku membayar jasa pijat dan tempat di recepsionis bawah tempat aku memilih terapis.