Gara – gara setan

Gara – gara setan (1)

Disclaimer! Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon dibaca dengan bijak! Karena tujuan cerita ini hanya untuk hiburan semata. ……. Seorang pemuda pulang sekolah dianter oleh temannya, keduanya berkendara sampai tiba di suatu gang dan “siapa yang meninggal jul?” tanya teman ijul. “gatau.” Balas ijul ketika melihat bendera kuning yang terpasang di gang rumahnya. Mereka masuk kedalam gang, dan melihat banyak kursi serta melihat kerumunan warga memakai pakaian sopan. Akhirnya ijul mengetahui yang meninggal adalah tetangga samping rumahnya. “mau mampir dulu teng?” tanya ijul yang sudah turun didepan rumahnya. mamah ijul berada didepan teras bersama dengan kaka perempuan ijul sedang mengobrol dengan serius. “gue langsung balik aja jul.” balas Ateng yang langsung memutar balikkan motornya dan lanjut pulang kerumah. ……. Ijul salim ke mamahnya didepan teras, “salim kek lo sama gue.” Cetus kakanya yang bernama yuli ke ijul. “iye iye…” ijul menjawab dengan raut wajah agak males dan langsung salim kekaka perempuannya. (fyi, ijul saat itu usia 17 tahun. sedangkan kakanya berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai teller bank. mamahnya ibu rumah tangga dan berjualan sarapan di pagi hari ayahnya sudah lama meninggal.) ……. Beberapa hari kemudian disuatu malam, ijul yang sedang tidur dikamar kebangun mendengar suara ketukan dari kamarnya. Ia kebangun karena suara itu dan membuka pintu kamarnya tapi gaada siapa siapa “ah ka yuli nih pasti..” mendengus ijul dalam hati menduga duga. saat ijul kembali tiduran di ranjang, ada bayangan hitam tampak di jendela yang terlihat jelas saat ijul tiduran menghadap ke jendela tersebut. Pemuda itu tiba tiba merasa ketakutan, jantungnya sedikit berdetak agak kencang. Ia memutar posisi tidurannya, membelakangi jendela. lantas ijul memejamkan mata sambil didalam hatinya membaca doa tidur. saat ijul memundurkan sedikit badannya, ia seperti mengenai sesuatu dan tiba tiba “jul….. ko udah jarang sih ngasih belimbing….” pemuda itu mendengar kata kata itu seperti suara dari tetangga yang meninggal. Keringat tampak mengucur sedikit dari kening ijul, dan ijul memutuskan untuk bangkit dan berlari ke arah pintu dan keluar kamar mengendor kamar mamahnya…. “apa sih nak…” “ada setan mahh dikamar ijul….” mamahnya bengong melihat ijul yang ketakutan dan sedikit berkeringat, pasalnya ia baru kali ini melihat anaknya ketakutan. “tidur di ruang tamu aja mamah temenin..” usul mamahnya dan mereka tidur di sofa, ijul disofa satunya sedangkan mamahnya disebrangnya. ……. “bangun jul…..” jumat pagi harinya mamahnya membangunkannya “sekolah…..” Ijul bangun dan sempat bercerita kepada mamahnya yang berada didepannya tentang kejadian semalam. Yuli yang sedang di meja makan mendengar itu lalu, “boong lo de…” mamahnya dan ijul spontan menengok ke Yuli dan ijul berkata, “bener ka sumpah gue gak boong.” “udah udah…. sarapan terus mandi de sekolah…” nasehat mamahnya seraya bangkit dan berjalan kedapur. ……. Setelah itu, mereka semua melakukan aktivitasnya masing masing.. yuli pergi bekerja, ijul sekolah sedangkan mamahnya berjualan. Singkat cerita, Ijul baru pulang jam 7 malem dianter ateng temannya, mereka nongkrong dulu sehabis sekolah. maklum lah ijul bukan anak culun, ia tergolong agak bandel. “masuk dulu lah teng, makan dulu…” tawar ijul kepada ateng.. “ada makanan jul, boleh deh kalo ada makanan…” tanya ateng. “ada pasti..” jawab ijul yang yakin banget, perkara makanan ijul yakin pasti ada. Kalo perkara uang, tergantung kakanya. karena sang Kaka lah yang memberi ijul uang jajan. ……. Mamahnya ijul yang menonton tv juga ramah sekali menawari makan ke ateng… dan mereka lalu mengambil makanan, lantas mereka masuk kekamar ijul untuk makan disana. “nginep aja tenggg…” pungkas ijul kepada ateng karena besok libur sekolah tapi disatu sisi ijul juga takut akan kejadian semalem. “ah bokap gue pasti gabolehin…” jawab ateng sembari makan dengan lahap. Sesudah makan, ateng mengeluarkan dua batang roko. Ijul mengunci pintu kamarnya dan membuka jendela, agar tak ketahuan merokok oleh mamahnya. 30 menit berselang, ateng pamit pulang. ……. malamnya sekitar jam 1 malam, ijul masih menonton tv. Ia berniat malah tak ingin tidur dikamarnya. Saat asik menonton tv, kakanya yuli keluar kamar dan duduk disebrang ijul samping memasang muka ketakutan. “kenapa lo ka..” tanya ijul yang menyadari raut wajah kakanya sedang tak biasa biasa saja. yuli pun menjelaskan kalo ia melihat sosok dari jendela kamarnya mirip dengan tetangganya yang sudah meninggal hampir 2 Minggu itu. “bener kan ka gue…” tepis ijul berkata sambil memegang remot tv. “gue tidur sama mamah aja deh…” ucap Yuli segera berdiri. dan langsung disambar oleh ijul, “kasian mamah ka baru tidur jam setengah 12, abis masak buat dagang besok.” Mendengar tuturan adiknya yuli kembali duduk dan “temenin gue de, gue takut…” yuli mengajak adeknya tidur dikamarnya. “tapi besok bagi duit ya…” pinta ijul memanfaatkan kondisi. “iya.” kakanya menjawab dan menyalakan lampu seraya berjalan kekamar mandi. Ijul mematikan tv dan masuk kekamar kakanya lalu tiduran di kaasur memeluk guling. tak lama yuli masuk kamar dan “kenapa dimatiin ka?” protes ijul ketika kakanya mematikan lampu kamar. “gue gabisa tidur kalo lampu nyala.” Balas kakanya dan langsung tiduran disamping ijul tapi membelakangi ijul. …… Ijul ingin tidur tapi sulit sekali, entah mengapa kalo besoknya libur. Ijul kerap kali susah tidur. tiba tiba terdengar suara batu menimpuk ke tembok kamar. kedua kaka adik itu pun menghiraukannya, dan suara timpukan kembali terdengar. “jul, lo denger gak?” Suara kakanya berucap dengan membelakangi ijul. “denger ka.” Balas ijul yang tiduran juga memunggungi kakanya. Suara sempat hilang, tapi dua menit kemudian suara timpukkan kembali terdengar. ka yuli sontak memeluk ijul erat dan membenamkan wajahnya dipunggung ijul ketakutan… ijul tetap dengan posisinya, entah kenapa merasakan p******a kakanya di punggungnya tiba tiba p***s ijul sedikit demi sedikit bangun. suara tak kembali terdengar.. sang kaka melepaskan tangannya yang memeluk perut ijul, saat melepas tangannya tak sengaja tangan yuli bergerak kbawah dan mengenai p***s ijul dari luar boxer yang tegang. “de, lo ngaceng?..” tanya yuli yang memundurkan badannya tapi posisi tidurannya menyamping, wajahnya bisa melihat punggung ijul. “empp gatau ah ka..” balas ijul yang masih tiduran sambil membenarkan posisi penisnya yang agak tak enak didalam boxer. “ko bisa sih jul…” tanya ka yuli kembali. “lagian lo meluk gue sih ka…” keluh ijul berkata. tiba tiba suara timpukan terdengar agak kencang, yang membuat Yuli reflek memeluk ijul lagi dan sempat mengenai p***s ijul yang tegang. yuli langsung mengarahkan tangannya memeluk perut ijul. “orang lagi takut gini, bisa bisanya lo ngaceng de..” Seru yuli yang masih memeluk ijul. “makanya jangan di peluk mulu ka, biar ga bangun dianya.” Tepis ijul memejamkan matanya merasakan p******a kakanya menempel sekali dipunggungnya. “gue takut banget de.” yuli berkata dan memeluk ijul. Beberapa menit kemudian yuli melepaskan pelukannya dan kembali ke posisi membelakangi ijul. Hingga yuli agak risih dengan suara kasur yang mana ijul sering kali berganti posisi tiduran seperti orang gelisah. “kenapa sih de?” tanya yuli bersuara. “engga.” balas ijul. Sejenak yuli berfikir mungkin adeknya masih ngaceng. yuli memutar badannya dan melihat adiknya yang tiduran memunggunginya sambil tangannya di epit diselangkangannya. Karena guling di pake yuli. “masih ngaceng de?” tanya yuli pelan keadeknya. “eng…ga ka.” jawab ijul. Tiba tiba Yuli memeluk adiknya kembali dan tangannya meraba boxer adiknya. “ini masih bangun….” suara yuli didekat telinga ijul. Ijul membuka matanya sedikit kaget ketika tangan kakanya meraba penisnya dari luar boxer.. “ka, jangan dielus elus…” suara ijul. “kalo bangun terus gabakal bisa tidur lo de, harus dikeluarin biar lega..” balas yuli dari belakang ijul. Dan tangan yuli masuk kedalam boxer ijul… “gue bantuin ya de biar cepet keluar…” suara yuli kembali terdengar. Ijul lantas mengubah posisi tidurannya telentang dan melirik ke kakanya yang sedikit bangun dengan tangannya masih didalam boxer ijul. “buka aja kali ya de boxernya” ucap Yuli melirik adiknya yang telentang sambil melihat kelangit langit. Ijul juga melirik kakanya dan “terserah ka.” lalu yuli menurunkan boxernya ijul…. Dan mengocok perlahan p***s ijul. “de tapi lo pernah grepe cewe kan?” tanya yuli yang msih mengocok p***s dengan tangan kanannya. “emm peernah sih ka..” ucap ijul melirik yuli.. “ko daritadi lo gak grepe grepe gue de…” ucap Yuli dengan senyum yang agak nakal memandang ijul . ijul yang melihat raut wajah kakanya memberanikan kedua tangannya meraba p******a kakanya. “gapake bh ya ka..” ucap ijul saat menggrepe p******a kakanya. “engga.” Suara nafas Yuli tiba tiba gak beraturan, ijul yang sudah tau gelagat kakanya itu segera menarik kaos kakanya keatas, dan terpampang kedua p******a yang indah. Ijul memilin p****g itu dan merasa p****g itu juga sudah agak keras. “de..” Ijul yang menatap p******a langsung melirik kakanya dan yuli melumat bibir adiknya dan melepaskan tangannya dari p***s adiknya. Adiknya membalas ciuman kakanya sambil kedua tangannya meraba payudaranya. Tak lama yuli melepas ciumannya dan tiduran telentang sambil membuka celana hotpants nya, ijul langsung duduk dan memainkan tangan kirinya menggosok v****a Yuli dari dalam cd.. “de…. emphhhh…..” “terusss de….” Rancau kakanya, ijul yang mendengar itu langsung menurunkan cd merah kakanya dan memasukkan jarinya kedalam v****a yang ssudah agak basah, lalu ijul melumat bibir yuli. Ciuman keduanya menimbulkan suara. Ijul melepaskan ciuman dan mengisap p****g kakanya secara bergantian dengan nafsu mengebu gebu.. “ahhhhhhhh…. gila lo de….. enakk banget….” “emnnpphhhh….” “terusss de…..” “yaampunnnn…..” Mendapat perlakuan dari adiknya, Yuli menggelinjang dan “ohhhhh…..” Jari ijul terlihat basah sekali ketika yuli mengeluarkan cairan dari dalam vaginanya. “udah ya ka” tanya ijul yang sedikit bangun disamping ka yuli. Yuli menggerakan tangannya kebawah dan mengocok p***s ijul dengan pelan. “tanggung de…” Yuli mengeluarkan senyum nakalnya.. “Masukin ka?” suara ijul berkata yang dibalas anggukan oleh yuli yang tidur telentang. “serius nih ka?” tanya kembali ijul yang masih ragu. “iya.” singkat timpal yuli. Tiba tiba suara timpukan terdengar lagi, “diemin aja de..” “masukinnn dongg de..” pinta yuli yang sudah diselimuti oleh nafsunya. Ijul bangkit dan menindih kakanya mencoba memasukan penisnya.. “dee… jangan kenceng kenceng yaaa.. punya lo gede soalnya..” Ijul memasukkan setengah penisnya dan sedikit memompa dengan pelaan. “gila gilaaa…. enak banget….” “yaampunn….” “ahhh…” Suara yuli yang digoyang adiknya dengan pelan.. “emmm…” “enakk bangett kaa…” “mainn ga pake kondom…” Yuli melihat wajah adeknya yang didepannya persis. “terusinnn de…..” “jangannn berentii….” “ohhhh……. empphhhhh…..” “ohhhhh…..” Yuli mendesah sambil memejamkan matanya tak kuasa.. Dan ijul berusaha memompa dengan agak kencangggg….. “gilaaaa….. enakk bangettt sumpahhh….” “ahhhhhh….” “yaampunn de……” desah yuli kembali…. Terus ijul memompa dan menarik penisnya.. “emmmppphh… kenapa..” Yuli bersuara… Ijul memutar tubuh kakanya dan mengangkat p****t kakanya menungging.. “bless……” “plokkk… plokkk….” ijul memompa kakanya kembali… “aduhhhhh enakk……” “emphhh…… kuat banget lo de…..” “gilaa…… ohh…….” “Ohhhh……” Kakanya berkata pelan dan menutup mulutnya tak kuasa menahan sodokan ijul yang agak kencang…. “sumpahhh…. enakk bangettt gilaaa…..” desah kakanya. Dan tiba tiba ijul menarik penisnya dan crott…. crot….. crott….. diatas p****t yuli ijul memuntahkan pejunyaaa.. Yuli merebahkan tubuhnya tengkurap dan nafasny juga naik turun …. “mantepp de….” “baru kali ini gue n***e puas….” Ijul yang tiduran disamping Yuli telentang bersuara, “ama bang donii seringgg n***e dong ka?” “sering…. de .. tapii… gakk seenak barusann….” balas kakanya. Saat itu jam menunjukkan pukul setengah 4, ijul berniat bangkit dan memakai boxernya.. “tidur sini aja de…” ujar ka yuliii.. “pasti mamah nanya ka nanti….” “nanti gue yang ngomong kalo gue ngeliat setan terus minta temenin lo….” timpal kakanya yang masih tiduran belom memakai cd nyaa.. Ijul sontak langsung tiduran kembali disebelah kakanya… …….

Gara – gara setan (2)

paginya semua normal kembali, mamahnya sibuk berjualan diteras. Ijul sudah kembali kekamarnya, setelah jam setengah 6 pagi disuruh ka yuli balik kekamarnya. Ijul bangun dari tidurnya, ia melihat jam di dinding menunjukkan waktu setengah 9. Segera ia bangkit dan melihat meja makan yang belom ada makanan apa apa. Ia lantas berjalan melihat dari jendela, tampak mamahnya tengah sibuk melayani pembeli. Dan ijul berniat ke toilet untuk kencing, posisi toilet harus melewati dapur terlebih dahulu. Ia melihat kakanya yang sibuk memotong bawang, tomat tampak ingin masak. Kakanya memakai baju hitam dan celana hotpants. “ngepel lo de…” ucap ka yuli ketika melihat ijul dan fokus kembali dengan memasaknya. segera ijul mendekati kakanya dan meremas p******a sebelah kanan ka yuli, lalu “masak apa ka?” “lepasin ah de… nanti mamah ngeliattt ege..” Ijul melepaskan tangannya dan berkata, “orang nanya masak apa juga?” “nanya nanya tapi tangan lo grepe toket.” pungkas ka yuli berkata sambil tersenyum. adeknya tak membalas omongan kakanya dan masuk ke toilet untuk kencing…. lantas ijul kekamarnya untuk mengambil hape dan berjalan kembali untuk menonton tv sambil tiduran main hape.. “de bantuin kakanyaa dong de, ngepel kek..” suara ibunya ketika melewati ijul kedalam rumah. “iya mah…” balas ijul singkat. Jam 10 selesai sarapan ijul lantas mengepel lantai. Seketika ijul melihat kakanya baru keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk, mereka adu pandang. “bengong lo de, sange lo!” ucap sang kaka dan langsung berjalan masuk kekamarnya. Saat sedang mengepel keluar, ia melihat kakanya yang menaruh handuk di teras rumah dengan berpakaian rapih, celana panjang dan baju . “mau pergi ya yul?” tanya sang ibu yang duduk di bangku teras sambil membuat lontong. “iya mah, mau main sama temen.” Jawab ka yuli dan segera masuk kedalam rumah, ijul bergegas masuk juga sambil memegang tongkat pel di tangan kirinya. Saat kakanya hendak masuk kamar, tiba tiba ijul meremas kedua p******a kakanya dari belakang… “ka, gue pengen lagi ka…” seru ijul…. “gue mau mainn adek mesummm….” ucap sang kaka yang berdiri diremas toketnya oleh sang adik. “bentar aja ka..” “engga ah, gue udah ditungguin nanti aja yaa..” sang kaka menjawab dan melepaskan tubuhnya dari ijul lalu masuk kamar mengambil tasnya. Ijul menaruh tongkat pel di kamar mandi dan masuk kekamarnya.. Tiba tiba ijul merasa ingin sekali onani mengingat tubuh kakanya.. Ia menutup pintu tanpa menguncinya, dan membuka hape guna menonton film dewasa.. Beberapa menit kemudian, ijul memasukan tangan kirinya kedalam boxer. meremas penisnya dari dalam.. Sontak ia kaget melihat mamahnya membuka pintu kamar. “kenapa mahh..” ijul menarik tangannya dari dalam boxer, mungkin mamahnya sempat melihat ijul yang meremas penisnya dari dalam boxer. “itu de… anterin lontong nih ke rumah pak samsul…” ucap mamahnya dan langsung menutup pintu.. Ijul berdiam diri dulu dikamar, hingga penisnya tak tegang lagi baru keluar kamar. Lantas ijul mengambil lontong yang di suruh mamahnya dan mengantarkan kerumah pak samsul. …… Setelah pulang kerumah, ijul ingin meneruskan aktivitasnya tapi ia melihat mamahnya belom tidur siang. Ibunya biasanya selalu tidur siang dan akan bangun jam setengah 3 siang untuk beberes rumah. …… Ijul diam2 menfoto penisnya didalam kamar dan mengirim kekakanya. “pulang kapan ka?” isi pesan ijul kekakanya. “apaan sih jul, jorok lo ah kirim kirim gituan ..” “udah ga sabar ka soalnya….” balas ijul kembali… “ga pulang gue hahaaha, c**i aja gih…” balas kakanya seperti meledek ijul. Ijul males membalas pesan kakanya itu… ……. “jul….” teriak mamahnya dari luar kamar ijul.. Ijul membuka pintu dan menghampiri mamahnya yang lagi menonton tv. “kenapa mah?” tanya ijul berdiri senderan ketembok. “kamu udah ga digangguin lagi kalo malem?” tanya mamahnya asik menerpa tv. “engga ko mah..” jawab ijul. “makanya sering sering berdoa dong jul…” balas mamahnya dan langsung dibalas anggukan oleh ijul. …… sorenya jam 3, ateng ngajak nongkrong dan ateng menjemput ijul. …… malamnya pukul 9 ijul balik kerumahnya, mamahnya asik didapur membuat dagangan untuk esok hari minggu. “beliin gas jul…” seru sang mamah. Ijul yang melihat tak ada pergerakan dari kakanya bertanya, “ka yuli belom balik mah?” “ka yuli nginep dirumah Irma..” Jawab mamahnya. (Irma adalah temen kerjaan yuli, kadang Irma juga sering nginep di rumah yuli.) Ijul lantas mendekati mamahnya mengambil gas kosong dan mengambil duit lalu berjalan keluar kewarung. setelah balik ijul masuk kedalam kamar dan mengirim pesan ke kakanya. “yah beneran nginep lo ya ka?” kakanya juga membalas pesan, “hahaha kenapa sih de, c**i aja sih kalo kepengen lagi..” “c**i bayangin lo enaknya ka.” balas ijul. “yaudah bayangin aja.” balas kakanya. “vc an tapi ka, tapi lo bugil..” ajak adenya kekakanya. “hehehe, gue kirimin video aja nanti ya jul.” Balas kakanya “sekarang dong kaa pengennyaa sekarang kan.” Lanjut ijul membalas. Kakanya tak membalas dan sepuluh menit kemudian kakanya mengirim video dirinya tengah bertelanjang sambil memainkan t***t dan vaginanya di kamar mandi. “udah tuh … Selamat c**i adek mesummm..” ka yuli mengirim pesan. “hehehehe makasih ka.” balas ijul singkat. …… Ijul memutar video itu berkali kali sampai ia menurunkan boxernya. dan mengocok penisnya… karena sudah bernafsu ijul lupa mengunci pintu kamarnya, dan mamahnya membuka kamar ijul. “ehh…” sontak mamahnya menutup pintu kembali. Ijul yang degdegan memakai boxernya dan keluar kamar. “kenapa mah?” tanya ijul yang melihat mamahnya dimeja makan sedang minum air putih dan duduk. “ohh.. engga de..” tepis mamahnya. Ijul lantas mengambil minum juga dan sambil minum, ibunya berkata “kamu kalo gitu ya dikunci pintunya apa jull…” Ijul yang mendengar perkataan itu langsung paham akan maksud mamahnya, “ya mamah maen asal masuk aja kekamar ijul, kan Dede udah gede mah..” segera ijul berjalan kembali masuk kekamar. mamahnya tak menanggapi ijul. jam 10 lewat, ijul keluar kamar dan mendapati mamahnya yang menonton tv. tumben mamahnya belom masuk kekamarnya. “tumben mah belom tidur..” timpal ijul yang mau masak mie dari gelapnya ruangan dan menyalakan lampu meja makan. Saat mau ngambil hape dikamarnya, ijul agak kaget melihat pakaian mamahnya yang memakai daster pendek selutut dan daster itu juga seperti ketek an, menunjukkan lengan mamahnya. Lantas ijul mengambil hape dan memasak mie didapur. “kebiasaan jul, kalo makan mie langsung dua.” Suara mamahnya yang ada didapur sedang mencari sesuatu. “mamah ga tidur mah?” tanya ijul asik membuat mie. “mau masukin kerupuk dulu buat besok.” Balas mamahnya. Ijul makan mie di meja makan, melirik mamahnya sedang memasukkan kerupuk ke plastik. Ijul melihat lekukan tubuh mamahnya yang bertubuh agak semok sih di usia nya yang ijul sendiri tidak tahu, mungkin sekitar 44 taun bisa kurang bisa juga lebih. …… Setelah makan, ijul menghampiri mamahnya menonton tv sambil masukin kerupuk. “ijul bantuin ya mah.” “tumben.” Ijul memasukan kerupuk sambil melirik ke tonjolan p******a mamahnya yang sepertinya tak memakai bra. tiba tiba ijul memberanikan diri bertanya “mah, emang mamah gamau nikah lagi?” “ngomong apa sih de..”balas mamahnya sambil menonton tv. “kata guru ijul, manusia kan punya kebutuhan biologis mah.” terus ijul berkata. “iya jul, tapi mamah kan udah tua..” balas mamahnya. “emang kalo udah tua ga butuh ya mah, bukannya masih butuh ya mah..” Lanjut ijul berkata sambil memasukkan kerupuk. “sotau kamu de..” balas mamahnya yang tersenyum ke arah ijul. “tau lah mah, kan ijul udah gede.” Celetuk ijul membalas. “iya anak mamah udah gede…” kembali mamahnya berkata sambil tersenyum. “pasti ka yuli juga setuju ko mah, kalo mamah nikah lagi…” lanjut ijul kadang melirik kepayudara mamahnya.. “ngelantur kamu jul ngomongnya, mana ada yang mau sama mamah yang udah tua gini..” lanjut mamahnya membalas ijul. “ada lah mah, mamah masih bagus kan badannya.” entah kenapa ijul berani berucap demikian. mamahnya tak merespon ijul dan menonton tv. Mamahnya menyelonjorkan kakinya kesofa, sambil memijat punggungnya sendiri asik menonton tv. “pegel mah?” tanya ijul yang melihat mamahnya. “capek aja de…” balas mamahnya. “ijul pijetin aja mahhh..” timpal ijul.. “tumben banget kamu jul, mamah sih seneng kalo kamu mau mijetin..” ungkap mamahnya. …….

Gara – gara setan (3)

Ijul berdiri dan berkata, “yaudah mamah tengkurep aja biar ijul pijet punggung mamah sekalian.” mamahnya mengambil posisi tengkurep disofa dan kepalanya bertumpu pada bantal kecil, “punya anak baik bangett, kenapa gak dari dulu sih de..” seraya mamahnya tersenyum sambil memejamkan mata di sofa. “ijul fikir mamah gapernah capek…” ucap ijul dan duduk di bawah sofa memijat kaki mamahnya. melihat anaknya, mamahnya segera menarik kakinya dan berjalan “dikamar mamah aja de, kasian kamu duduk di lantai.” Ijul berdiri dan masuk kedalam kamar mamahnya tanpa menutup pintu kamar. Mamahnya ijul langsung tengkurep dikamarnya yang terang. Melihat tubuh mamahnya tengkurep dimana dasternya yang pendek itu nampak tersingkap mengikuti lekukan p****t mamahnya yang besar itu. Ijul nampak menelan ludah sedikit, “jadi gak sih de mijetnya?” tanya mamahnya yang dengan segera ijul naik kekasur dan duduk disamping mamahnya memijat betis mamahnya. Pemuda itu memijat dengan betis kanan dan kiri secara bergantian, “kamu mijet apa ngapain sih jul. gaberasa banget mijetnya.” Dengus maamahnya yang tiduran sambil bersandar dibantal kepalanya. Ijul pun langsung mencengkram kan tangannyaa sekuat mungkin memijat betis itu dengan cukup kencang. “nah ini baru pas de mijetnya..” seru mamahnya yang menikmati pijatan sambil menutup matanya. Beberapa menit kemudian pijatan ijul pindah ke sekitar kaki mamahnya… “capek ga de? Kalo capek udahan aja.” Ujar mamahnya yang tiduran coba mendongakkan kepala ke arah wajah ijul. “engga mah, lebih capek mamah lah yang dagang setiap hari.” Balas ijul. Sempat ijul melihat mamahnya tersenyum sambil memejamkan mata, mungkin atas perkataan ijul barusan. Ijul memijat menit demi menit, kaki dan betis ijul pijat secara bergantian. Didalam otaknya berfikir gimana cara bisa memijat p****t mamahnya yang besar itu, ia ingin sekali memijatnya namun tak berani karena belom menemukan alasan yang pas. “mah, p****t mamah dipijet juga gak?” tanya ijul yang iseng bertanya. “punggung aja de..” balas mamahnya. Ijul langsung berpindah tempat ke atas dan duduk didekat punggung mamahnya. “duduk aja de diatas kaki mamah biar enakan mijetnya…” ucap mamahnya. Dengan cepat ijul berpindah posisi, tapi bukannya duduk diatas kaki mamahnya. Ijul malah duduk diatas p****t mamahnya dan memijat punggung mamahnya. Sempat melirik mamahnya, namun ia seketika memilih membenamkan kepalanya lagi menghadap kekiri sambil memejamkan mata. Tiba tiba ijul menghentikan pijatannya. Dan berpindah posisi duduk diatas kasur dan memijat paha mamahnya dari luar daster.. “gausah jul…” ucap mamahnya lirih.. “sekalian aja mah, biar besok dagangnya semangat mahh..” balas ijul yang sebenarnya ia takut di tepis tangannya. tapi mamahnya tak menjawab tetap tiduran sambil memejamkan mata. sebenarnya ini adalah akal bulus ijul, manakala pijatan dipaha mamahnya dari luar daster itu sepeerti menarik sedikit demi sedikit daster mamahnya keatas. Mamahnya sempat menarik kebawah kembali dasterny yang naik keatas. Tapi beberapa menit kemudian daster tersebut naik lagi sedikit demi sedikit keatas, mamahnya sempat menengok kepalanya kearah ijul. “kenapa mah?” tanya ijul yang melihat mamahnya mendongak menatapnya. lalu, “gapapa.” Balas mamahnya dan membenamkan kembali kepalanya di atas bantal. …… “Punggung lagi ya mah…” balas ijul yang langsung naik menduduki p****t mamahnya. “terserah de.” mamahnya sempat berucap. Saat memijat punggung mamahnya ijul mendengar suara mamahnya mengerang “emmmm..” Ijul lantas melanjutkan pijatannya dipunggung, ia duduk mundur kepaha mamahnya. Ia merasakan penisnya agak bangun. lantas ia menaiki p****t mamahnya kembali sambil tetap memijat punggung. Dia sempat berfikir, “apa mamahnya tidakk merasakan penisnya yang bangun dipantatnya.” Sontak ijul memaju mundurkan duduknya seperti menggesek penisnya di p****t mamahnya. “emm…..” dengus mamahnya terdengar pelan sekali sambil merem. …… “udah jul, paha mamah malah keram…” ucap mamahnya yang membuka mata menghadap kiri kepalanya. “ijul pijetin lagi aja mah paha mamah…” celetuk ijul kembali. “ambilin mamah aer putih dulu de, mamah aus.” Ucap mamahnya dan ijul segera melaksanakan perintahnya dan mamahnya meminum air sambil duduk dikasur. “udah aja jul mijetnya kamu tidur aja… mamah udah agak ngantuk” perintah mamahnya setelah minum air putih. “baru bentar mah, biar besok enak mah dagangnya..” alasan ijul menjawab walaupun tanganny capek tapi ia menikmatinya. “terserah kamu de, matiin dulu lampunya..” ujar mamahnya yang tiduran tengkurep kembali. Segera ijul mematikan lampu dan duduk disamping mamahnya, “betis aja de mijetnya jangan paha…” suara mamahnya. Ijul segera memijat betis mamahnya di kamarnya yang agak gelap. “kalo kamu capek udahan aja de..” celetuk mamaahnya kembali. “santai mah, ijul kuat ko…” balas ijul… Beberapa menit ijul memijat, tampak mamahnya sudah tak bersuara lagi… Lantas ijul menarik daster mamahnya dan memijat paha bawah mamahnya tak terhalang oleh daster.. Dengan perlahan ijul sedikit demi sedikit menggeser daster tersebut hingga sedikit naik dan memijat paha mamahnya sebelah kiri…. “emmm…” suara mamahnya pelan. Ijul berfikir, “apa mamahnya belom tidur? tapi ko engga marah saat pahanya dipijet langsung.” Ijul berpindah ke paha sebelah kanan, dimana daster tersebut sudah naik masih menutupi p****t mamahnya dan memperlihatkan setengah bagian paha mamahnya. Tiba tiba p***s ijul bangun saat menyentuh paha mamahnya secara langsung. Ijul nekat dengan menurunkan boxer nya dan cdnya selutut .. “capek jul?” suara mamahnya dari gelapnya kamar. “belom mah..” ijul melanjuti memijat betis mamahnya. Beberapa menit kemudian ijul naik lagi kepantat mamahnya dan memijat punggung mamahnya dengan pelan, sontak penisnya menempel di p****t mamahnya diluar daster. Ijul melakukan dengan perlahan. Sambil memijat punggung, ijul dengn sengaja menggoyangkan penisnya menjalar di p****t mamahnya yang semok itu. Tak ada sangkalan dari sang mamah, sedikit perlahan ijul menarik daster mamahnya setengah pantatnya. Nampak ada garis yang berbentuk seperti g string terlihat. Ijul menempelkan kembali penisnya di permukaan p****t mamahnya. Sambil memijat punggung. Nampak tarikan nafas mamahnya yang dalam. Ijul yakin mamahnya juga menikmati, tapi ijul tak mau buru-buru. Ijul menggesekan sedikit penisnya di permukaan p****t mamahnya.. “emmm….” gumam mamahnya dimana tarikan nafasnya tampak sudah tidak normal. Tangan ijul agak gemetar ketika menggeser sedikit tali g sting mamahnya yang berada ditengah p****t mamahnya ke sebelah kanan. Ijul masih memijat punggung mamahnya. Beberapa menit kemudian.. Ijul mengarahkan penisnya yang tegang menggesek p****t mamahnya disekitar belahan v****a mamahnya.. “emmmmm…” leguh mamahnya pelan kembali terdengar. Nafas mamahnya juga sudah agak berat.. Ijul memundurkan pantatnya dan mencoba mengarahkan penisnya dibibir v****a mamahnya.. Mamahnya tampak menggerakan kepalanya membenamkan wajahnya diatas bantal. Ijul mencoba menggesek gesek penisnya di bibir v****a mamahnya sambil memijat punggung bawah mamahnya. Dan “blesss…” ijul memasukkan penisnya setengah bagian ke dalam v****a mamahny yang ijul melihat bulu k*********a sangat lebat. Ijul mendiamkan setengah penisnya, menunggu respon mamahnya apakah marah atau tidak… Tapi mamahnya tetap membenamkan seluruh kepalanya dibantal… Ijul memaju mundurkan setengah penisnya didalaam v****a mamahnya pelan sekali… “emphhj…” suara mamahnya pelan terdengar. Ijul dengan perrlahan sekali memasukan seluruh penisnya dan mendiamkannya.. “emphhhmm..….” suara mamahnya kembali terdengar.. Ijul memajumundurkan penisnya pelan kadang kali terdengar bunyi “plokk….” kala ijul memasukan seluruh penisnya. Dari gelapnya kamar, mamahnya yang tengkurep menggeser kepalanya menghadap kiri dan berkata “jul…” Mendengar suara mamahnya, reflek ijul menarik penisnya dan turun dari p****t mamahnya duduk disebelah kanan. tiba tiba mamahnya memutar badan telentang menggeser kembali g stringnya ketempat semula dan menarik dasterny kebawah sambil berkata “mamah tau kamu udah gede, tapi kita gaboleh begini… mamah akui mamah jadi kepengen. tapi kita ibu dan anak..” ucap mamahnya sambil telentang. “ma…af mah..” balas ijul yang tak menarik kembali boxer dan cdnya. Mamahnya melihat kearah p***s ijul yang tegak. “kalo kamu penasaran, kamu boleh melakukan kaya tadi.. tapi jangan dimasukin…” ucap mamahnya dan berputar posisi tengkurep lagi dan menarik dasternya keatas sampai pinggang. Ijul melihat p****t mamahnya bebas dan membuka kakinya seperti ingin menduduki p****t mamahnya tapi ia hanya menggesek penisnya yang tegang di bibir vaginanya… “huh……” ucap mamahnya saat penisnya ijul menggesek bibir vaginanya. Ijul melakukan itu dengan pelan ia mencoba memancing nafsu mamahnya. Sesekali kepala penisnya ia coba masukkan dan langsung dikeluarkan kembali.. Ijul melakukan seperti itu, memasukan kepala penisnya dan dikeluarkan kembali… “emm…..” Saat kepala p***s ijul masuk kembali, ia merasa v****a mamahnya sudah agak basah. “emm….” Ijul tak ingin tergesa gesa …. “uhhhh…..” suara mamahnya yang menghadap kiri nafasnya tampak berat… “jul…..” Mamahnya bersuara… “iya mah…” “kalo masuk setengahnya gapapa jul….” Lantas ijul memasukan penisnya setengah dan mengeluarkannya berkali kali ijul melakukann itu .. “emphh…… eemphhhh….” “emphhh……” suara mamahnya… Ijul terus melakukan itu.. “emmphhhh….” “jul….” “mamah …..” Ijul tersenyum dibelakang, sambil melakukan memasukkan penisnya dan menariknya “kenapa mahh?” “emphh… engga….” balas mamahnya…. Ijul mulai menggoyang mamahnya dengan agak kencang sambil memegang p****t mamahnya dari samping.. “jul…… ahhhhh……” “jangannn siksaa mamah de…..” “ohhh…..” Ijul lantas memasukan selluruh penisnya dan menyodok dengan kencang.. “plokkk…” Lalu menggoyang dengan cepat…… “ahhhhhh..emphh……” “terus de……” “bikinn mamah enak de……” “ahhhhhhh……. ahhhh….” Rancau mamahnya … “ahhhh….” “ohhhhhh……” “ahhh…..” Sodokan p***s ijul membuat mamahnya juga menggoyangkan pantatnya….. “uhhhhhh…..” “enakkk de…..” “enakk banget……” “ahhhhh…..” Ijul semakin cepat menggoyang penisnya… “emphj….” “mamahhh gak kuat……” “plok…. plok…. Plok….” “ahhhhh….” “de…..” “ijul mau keluar mah…” “didalam aja de gapapa… “ “ahhh….” “mamah maau ngerasain …….” “ohhhh…..” Ijul semakin mempercepat sodokanny… Semenit kemudian ijul keluar …. “angettt bangett mah….” “jangan bilang bilang siapa siapa de….” Mamahnya masih tengkurep dengan kedua tangan keatas… Ijul belom juga mengeluarkan penisnya…. “linuuu punya mamah, punya kamu gede bangettt de…” saat ijul menarik penisnya.. “besok besok boleh lagi gak mah….” “asal ka yuli jangan sampe tau…” ……..