Cerita Sex , Kirana Mengerang Keras

duduk sendiri di café sambil meminum dan kepalaku menjadi sedikit pusing aku melihat wanita yang bernama kirana dia memang mempunyai body yang bagus dengan ukuran toket yang hampir setelapak tanganku kalau dia berjalan hmm bokongnya itu membuat bernafsu, kulit putihnya di perlihatkan saat dia memakai rok mini sambil berjalan. kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot

Terbayangkan akan diri kirana jika aku menyentuh dia meremas remas kedua toketnya dan menurunkan rok mininya kemudian aku masukkan senjataku dan ada di dalam celana masuk ke dalam memeknya sambil aku genjot pantatnya dan ahhh ahhh ahhhhhh

“hai Baim”

“waoi kirana, saking kagetnya dia membuyarkan imajinasiku yang sedang memperhatikan dirinya.

“baim kenapa kamu duduk sendirian disini”

“ketemu juga kamu disini kirana, gak nyangka banget bisa bertemu kamu”

Kirana menjawab dengan senyuman sambil berkata: “Aku sih emang sering ke sini! Seneng deh bisa ketemu kamu, hihi.. kamu sendirian kan? Aku join kamu yah? yah?”

Sebelum sempat aku menjawab, Kirana telah menarik bangku dan duduk di sampingku, dan kuberpikir “Ya Tuhan betapa anehnya ini…”

Lalu selanjutnya kita berdua telah asyik berbicara ngalor-ngidul. Tak kusangka Kirana ternyata kuat minum. Pembicaraan kami diwarnai oleh pesanan baru yang selalu datang mengganti gelas cocktailnya yang mulai kosong.

Sementara konsentrasiku untuk minum telah luluh-lantak dihancurkan sepasang bahu indah ditemani leher panjang di atas belahan dada putih milik Kirana, sang fantasi seksualku yang tiba-tiba datang menghampiri! Kirana malam ini memang lebih sexy dari biasanya ditutupi gaun sackdressnya yang berwarna merah menyala.

 

Dan kuberpikir lagi, “Oh Tuhan mimpi apa aku semalam?”

Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 3 pagi. Dari cara Kirana berbicara dan raut mukanya, kutahu bergelas-gelas cocktail yang Dia minum telah memberikan hasil sesuai yang diinginkannya. Kirana mabok.

Tidak ada hal lain yang dapat kulakukan selain meminta kunci mobilnya dan memaksa untuk mengantarnya sampai di rumah. Kirana tidak melawan dan dengan pasrah masuk ke dalam mobil di kursi penumpang depan.

Kumulai menyupirkan mobilnya sampai tiba-tiba Kirana berkata, “Baim! Aku nggak bisa pulang lagi mabok kaya beginih.

Ke rumah kamu aja yahhh… aku tidur rumah kamu dulu boleh kan Baim?”
Aku berpikir “Terima kasih Tuhanku!”

 

Setibanya di apartemenku, kubimbing dia ke kamar tidurku, Kirana langsung duduk di tempat tidur.
Tersenyum aku sambil mencopot sepatunya, kuberpikir “Ya Tuhan betapa indah dan sexynya sepasang kaki putih laksana kapas ini.. dan hmmmh…”

Tiba-tiba terdengar bisikan yang berkata, “Jangan Baim! Dia mabok! Kamu nggak boleh mempergunakan kesempatan! Itu tidak gentleman!”

Lalu, “Man! lihat betapa sexynya pundak si Kirana, lehernya.. pahanya… Ohhhh”

Dan, “Baim! Kamu bukan orang seperti itu!”

Lalu, “Ingat Baim! Kapan lagi kamu punya kesempatan seperti ini, jangan bodoh!”

“Sial!!” dalam hatiku.

Ada seorang wanita cantik dan sexy, idamanku, fantasy seksualku, duduk di tempat tidurku dan aku malah bingung harus gimana.

“Sial! Sial! Sial!”

Ketika aku sedang sibuk sendiri dengan pikiranku, tiba-tiba, “Baim… sini Baim.. Hhhh” rintih Kirana.

Tanpa berpikir dua kali aku mendekat seperti anak buah dipanggil majikan dan berkata, “I.. Iya Kirana.. Ada yang kamu mau? Air putih mungkin?”

“Aku mau kamuhh, Baim sayanghh..” Kirana menjawab.

“Deg!” tak kuasa kutahan degup jantungku yang semakin menderu-deru.

Belum sempat kuberpikir lebih lanjut, kulihat jari-jari mungil Kirana telah berada di ikat pinggangku bersamaan dengan tangan putih berbulu halusnya.

“Aku ingin kamu Baim.. “

Sekali lagi Kirana membuka bibirnya yang basah dan ranum memerah, “Iya Baimhh.. malam ini!” Kirana meneruskan desahannya.

“Tapi.. Kirana..” belum sempat kuhabis berucap, tiba-tiba jari-jari mungil tadi dengan perlahan membuka ikat pinggangku dan dengan bantuan lengan yang indah berbulu halus tadi menarik turun celana blue jeansku dengan mudah tanpa perlawanan dariku.

“Ohhh Kirana… Aku tak tahu ini benar dilakukan atau…” jawabku.

“Ssst.. Aku selalu ingin tahu bagaimana rasanya dengan orang putih sepertimu Baim.. ” Kirana memotong, dan mulai menarik turun celana dalamku.

“Hmmmh, memang Punyanya bule sepertimu lebih besar dari pada orang kita.”

Kirana dengan genit memandangi alat kemaluanku yang memang sudah mulai mengeras. “Kirana..” Aku yang merasa harus mengatakan sesuatu.

Kembali dipotong olehnya sambil berkata, “Kamu harus tau kehebatan cewek Indonesia Baimhh.. mmmhhh,” sambil berkata demikian Kirana mendekatkan wajah cantiknya ke jantananku dan sambil mengedip-ngedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik .

Kirana mulai mengecupnya, “Mmmuuah.. cup.. cup..” Bibirnya yang merah ranum mulai menjelajahi kepala kejantananku yang mulai mengeras dan terus mengeras.

“Aku belum pernah dengan barang segede gini.. hihi,” godanya genit dan kali ini menjulurkan lidahnya ke batang kemaluanku dari bawah kembali ke atas menyentuh kepala kejantananku lagi.

“Mmmmhhh,” godanya lagi.

“Shhh.. hhhh,” aku cuma bisa mendesis, tak terbayang betapa terangsangnya aku oleh kejadian ini!
Dan, “Emmmhh,” Kirana memasukkan setengah alat kejantananku kedalam mulutnya yang mungil, dan kepalanya mulai bergerak naik turun secara perlahan.

“Ughhooooghhh.. Kirana! yeah!” Aku merintih menahan rasa nikmat dari mulut Kirana yang basah dan hangat.

Kirana sejenak menarik keluar kejantananku dari mulutnya dan berkata, “Emmm.. Enak nggak sayang?”

Lalu kembali melumat dan menghisap kejantananku kali ini dengan ritme yang lebih cepat, “Mmm.. mmm..mmm..”

“Arrrggghh!! Kirana! Oh Kirana…” Aku mulai mengerang agak keras karena merasakan lidah halus Kirana bergerak-gerak di dalam mulutnya yang hangat sementara kepala Kirana terus bergerak naik turun bertambah cepat.

“Ouugggghh!!!” Kali ini aku tidak dapat menahan hasrat yang meluap-luap di dalam diriku.
Kutarik turun gaun sackdress yang dipakainya sehingga terlihat punggung putih mulus berbulu halus sedikit tertutup oleh rambutnya yang panjang dan hitam lebat.

Kirana tidak memakai bra. Kemudian kuteruskan lagi menarik turun sampai terlihat celana dalam putih tipis berenda yang membalut pantat putih kemerah-merahan yang ranum.

Lalu kujulurkan tanganku yang panjang mencoba meraih liang kewanitaan yang tersembunyi di bawah pantat ranum putih miliknya. Dan tersentuh olehku daging halus sedikit berbulu yang telah basah oleh cairan lubrikasi tanda siap untuk bercinta!

“Ohhhh Kirana.. hhh kamu sudah basah,” ku bertutur terbata-bata.

“Hmmm… hmmm…” Kata-kataku dijawab Kirana dengan hisapan yang lebih cepat dan liar terasa cepat melumat seluruh batang kejantananku.

“Ghhhhaahh.. Kirana!!!” Aku kembali mengerang dan mulai menggerak-gerakkan jari-jariku di bagian apa saja dari liang kemaluannya yang dapat kuraih! Trus dan trus kujulurkan jariku sampai menyentuh klitorisnya.

“Mmmhhh!” Kali ini terasa reaksi dari Kirana karena Ia mengerang keras sambil membalas dengan mempercepat hisapan dan lumatannya ke batang kejantananku.

“Urrrghhh!! hmmm,” aku tidak mau kalah dan kembali membalas dengan menggetarkan secara cepat sekali jariku di atas klitorisnya!

“Uooohhhh… ohhhh,” tak tahan Kirana mengeluarkan kejantananku dari dalam mulutnya, merintih dan mulai menggenggam batang kejantananku dan mengocok cepat naik turun.

“Uhh.. mmmhh.. ohh.. yeahhhh!!” Berdua kami mengerang, merintih, menikmati sentuhan masing-masing sampai akhirnya Kirana tiba-tiba mendekatkan mukanya kepadaku. Kirana mulai menciumi dan melumat bibirku dengan bibirnya yang merah basah.

Kubalas ciumannya sambil kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang tergerai di belakang.

“Hmmmhh..” Sambil berciuman, Kirana merentangkan kedua kaki mulus jenjangnya dan naik keatas ku.

“Sekarang Baim.. hhh.. hh.. ambillah aku sekarang…” Kirana berkata dengan nafas memburu sambil menatap lekat wajahku dengan paras cantiknya.

Dengan penuh nafsu kutarik turun celana dalamnya dan kupegang batang kejantananku dengan tangan kanan, juga selangkangan Kirana dengan tangan kiri.

Lalu mulai memasukkan dengan perlahan kepala kejantananku kedalam liang kemaluannya yang merah menyala basah ditumbuhi rambut-rambut hitam halus indah di atasnya.

“Hoohhh… ssshhh,” Kirana mendongak ke atas sambil memejamkan matanya dan mendesis merasakan kenikmatan penetrasi kepala kejantananku di lubang kemaluannya yang lalu kusambut dengan memasukkan batang kejantananku lebih dalam lagi. “Bles!”

“Uhhhhh.. yeah!! Baim!”

“Ohhh Kirana…” sambil kuangkat badan Kirana sedikit dan kulepas lagi sehingga naik turun di atas badanku.

“Ouurgghh.. ahhhhhh…”

Kali ini Kirana mengerang semakin keras dengan raut wajah sedikit meringis sambil berkata lagi, “Terus Baim.. gerakin lagi lebih cepat shhhh… mmmhhh… yeahh..”

Terus terang tidak mudah bagiku untuk bergerak cepat memompa Kirana naik turun di dalam jepitan kewanitaannya yang sempit dan hangat seolah ingin menyedot seluruh kejantananku masuk ke dalam.

“Ohh.. mmmm… mmmhhh.. shhh.. yeahh..” Kirana tanpa henti-hentinya merintih, mengerang dan menggeram mesra seiring kunaikkannya kecepatan tubuhnya yang mulai basah berkeringat naik turun di atasku sambil kubenamkan terus lebih dalam kejantananku ke dalam liang kemaluannya yang semakin hangat terasa meremas-remas dan memijat-mijat kejantananku.

“Ohh Kirana .. ohhh kamu suka sayanghh?” Aku bertanya di sela-sela rintihan, buruan nafas dan erangan kita berdua.

“Hhhhh.. Cepat lagi sayanghh… mmmhhh. cepat lagihh!” Rintih Kirana semakin bersemangat dan mulai menggerak-gerakan pinggul mulus sexynya dengan gerakan erotis kekiri dan kekanan yang membuat liang kemaluannya semakin sempit hangat membara, menyedot dan memuntahkan kuat kejantananku keluar masuk semakin cepat dan keras.

“Arrrgghhh!! Yeahhh!” Geramku sambil membalas dengan menggenjotkan pantatku ke atas untuk membantu kejantananku menghunjam dan menusuk lebih dalam lagi.

“Uhh.. ahhh. ahh.. ahh.. ohhh… uuhhh.. uhh.. uhh..urrgghhhaaa!” Jerit Kirana menyambut genjotan hebat yang kuberikan kepadanya tanpa henti sehingga terlihat wajah cantik Kirana memejamkan kedua matanya lalu meringis hebat sambil menggigit bibir bawah yang merah basah.

“Mmmhhh!!” dan membuka mulutnya lagi “Uuuhhh!!” Terasa seluruh tubuhnya menggelinjang, bergetar hebat menuju puncak kenikmatan dan orgasme berulangkali yang kuberikan kepadanya tanpa ampun.

Terasa sakit genggaman jari-jemarinya yang mungil sedikit mencakar dan menggengam keras di kedua pundakku diikuti dengan seluruh tubuhnya menegang dengan seketika.

Akhirnya, “Serr!” Terasa cairan hangat mengguyur batang kejantananku yang sedang memompa keras di dalam liang kemaluannya. Yah! Puncak orgasme. Kirana telah mencapainya.

“Uuuooohhh.. hoh.. hhh.. hhh.. hoh… hohh.. hhh,” terengah-engah nafas Kirana memburu.

Seluruh tubuhnya yang putih indah telah habis basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggalan rambutnya yang juga tidak kalah basah.

Terasa tegang tubuhnya berkurang. Genggamannya melemas, dan tubuhnya jatuh lemah lunglai di atas tubuhku yang juga telah basah kuyup diguyur keringat.

“Hhh..hhh..hh.. mmmhhh kamu emang hebat Baim.. aku belum pernah merasa sepuas ini oleh lelaki sebelumnya…” Tutur Kirana dengan pacar saya.