Bakul jamu gendong

Bu surti dan Udin

Surti adalah seorang tukang jamu gendong di sebuah desa dan berumur 45 tahun, semua orang biasa memanggilnya bu surti, Setiap pagi bu surti pasti sudah keliling menjajakan jamunya kepada warga desa,, Karena sikapnya yang ramah banyak warga desa yang menjadi pelanggan nya juga racikan jamunya yang pas dan sesuai selera warga desa

Setiap selesai menjajakan jamunya bu surti pulang saat waktu menunjukan jam 11 siang melewati jalan setapak menuju rumahnya, kiri dan kanan jalan setapak itu terbentang sawah, kebun dan beberapa gubuk tempat para petani beristirahat,, panas yang mulai terik membuat bu surti surti agak lelah saat melewat jalan setapak itu, tapi tak berapa lama kemudian ada suara yang memanggil dari sebuah gubuk petani, dan pemilik suara itu adalah Udin dia adalah remaja tanggung yang sudah tidak lagi sekolah karena orang tuanya yang merupakan petani tidak sanggup untuk membayar sekolah udin, akhirnya udin pun putus sekolah dan menggantikan bapak nya menggarap sawah milik orang

“Bu surti kemari bu, minum dlu”

“Eh, udin lagi istirahat yah”

“Sini minum dlu bu daritadi aku lihat bu surti kayanya capek sekali”

“Iya din”

Lalu bu surti pun menuju gubuk udin tempat si udin beristirahat, sesampainya di gubuk bu surti melihat udin yang sedang santai sambil bertelanjang dada dan mengelap keringatnya,, lalu bu surti pun duduk dan menaruh bakul jamunya di bawah, Udin pun langsung menuangkan air ke gelas lalu memberikan pada bu surti dan juga beberapa kue yang tersaji di gubuk itu

“Ini bu minumnya”

“Mksih ya din”

“Gmna bu dagangan nya”

“Syukurlah sudah habis jamunya din”

“Ya baguslah klo begitu bu, jadi gak sia sia kan capeknya hehehe”

Lalu mereka pun mengobrol selama bersantai di gubuk itu, saat mengobrol mata udin slalu saja terfokus pada gundukan tetek bu surti yang sangat besar,, sebenarnya sudah dari kecil udin sangat terbayang tetek bu surti yang sangat besar, bahkan beberapa kali bila onani sebelum tidur udin slalu membayangkan sedang meremas dan menghisap tetek bu surti namun pikiran itu slalu jadi khayalan udin hingga dia berusia remaja seperti sekarang

Bu surti yang merasa di perhatikan tubuhnya oleh udin agak sedikit risih juga, masalahnya ini anak sudah dari kecil bila berpapasan atau bertemu sering memandang tajam ke arah teteknya,, tapi bu surti sebisa mungkin merasa tak acuh agar tak terlihat canggung dan meneruskan obrolan nya dengan si udin, namun tiba – tiba

PESEN KOPI DULU GUYS
HEHEHE