Anak Tiri Dijadiin Bahan Cuckold

Chapter 1

Di sebuah kafe kekinian ala anak jaksel di malam itu. Duduk seorang lelaki muda berusia 20 tahun, dengan perawakan kurus kering dan kurang terawat. Dia duduk di kursi paling pojok, menunggu kedatangan seorang wanita yang dia kenal lewat sosial media.

Anak itu bernama Fahrul Rahmadi, seorang anak kuliahan di salah satu kampus yang sama sekali tidak ternama. Dia sedang menunggu wanita kenalannya bernama Carla Sherly Aurelista. Wanita cantik yang berusia sepantaran dengannya, Fahrul duduk dengan sabar.

Dia sama sekali tak berharap bahwa Carla akan benar-benar datang. Yang ada di pikirannya, Carla mungkin adalah seorang wanita jadi-jadian. Iyaa atau bisa juga disebut hode, seorang akun sosial media wanita cantik yang dikendalikan oleh cowo iseng lainnya.

Namun Fahrul sejujurnya masih berharap di dalam hatinya. Bahwa yang akan datang benar seorang wanita yang dia lihat fotonya di sosial media. Bukan seorang cowo sampah yang sedang mengerjainya pada malam itu. Dia sudah menunggu selama 5 menit di sana.

Dengan hati tidak berharap, namun juga berharap di saat yang sama. Hatinya harap-harap cemas, berharap yang datang seorang wanita sungguhan. Dan selang beberapa menit setelah dia menunggu. Wanita itu benar-benar datang, seorang gadis yang begitu cantik.

Memiliki rambut panjang bergelombang berwarna coklat. Dengan tinggi tubuh sekitar 170 cm. Berhidung mancung, berpipi tembem, bermata coklat muda. Dia berjalan dengan menggunakan hak sepatu tinggi warna putih. Celana jeans biru muda robek robek.

Dan sebuah tube top yang begitu ketat sebagai atasannya. Atau biasa disebut juga tanktop kemben. Sebuah tanktop yang tidak memiliki tali, dan menonjolkan sisi belahan toket Carla yang begitu indah. Dia berjalan dengan begitu anggunnya mendekati Fahrul.

Fahrul seketika terpana, batang keperkasaannya seketika berdiri ngaceng sewaktu pertama kali melihat Carla. Ukuran toket gadis itu yang berukuran 39D. Begitu menonjol dan membangkitkan hasrat Fahrul yang tak pernah bertemu gadis seperti Carla. Menakjubkan.

“Haloo, Fahrul yaa? Maaf yaa aku dateng telat. Soalnya aku tadi minta izin dulu sama papa aku. Kadang suka gak dibolehin. Tapi setelah aku rayu akhirnya boleh keluar deh,” ucap Carla sembari duduk di hadapan Fahrul. Wanita itu mengajak Fahrul bersalaman.

“Iyaa gak apa-apa kok. Waduuh, kamu penampilannya cantik banget hari ini. Gak nyangka serius. Hahaha, aku pikir tuh kamuu. Apa yaa? Aku pikir kamu tuh hode. Akun cewe yang dipake sama cowo gitu. Gak taunya cowo beneran,” jawab Fahrul wajahnya memerah.

Carla membusungkan dadanya ke depan, dia angkat kedua ketiaknya dan melibas rambutnya ke kanan. “Hahaha, enggak kok. Yaa ampun mana ada sih orang sejahat itu? Aku beneran cewe, nih aku punya toket. Mau liat? Kalo masih gak percaya aku tunjukin nih.”

Fahrul seketika salah tingkah, batang kemaluannya semakin membesar dan menjadi sangat keras. “Waduuh, baru ketemu udah ditawarin ngeliat aja nih. Iyaa nanti aja kapan-kapan. Kamu mau pesen apa? Aku masih ada sisa uang jajan. Tapi jangan mahal mahal ya.”

“Aku aja yang traktir kamu, Fahrul. Gak apa-apa kok. Aku bawa duit lumayan. Biar kita bisa nyoba banyak makanan di tempat ini.” Seolah memang seperti tak masuk akal. Seorang gadis cantik dan mempersona seperti Carla. Bisa menyukai laki-laki seperti Fahrul.

Karena tak jauh dari sana, masih berada di satu kafe yang sama. Duduk seorang pria berusia 40 tahun yang mengawasi mereka dari kejauhan. Di tangannya terdapat sebuah remote vibrator, yang vibrator tersebut berada tepat di dalam lubang vagina milik Carla.

Pria dewasa itu bernama Yudha Sardhana. Dia tersenyum dengan puas, melihat gadis bernama Carla itu berbincang akrab dan bercengkrama dengan Fahrul. Pria berkulit sawo matang itu, memperhatikan mereka dari kejauhan. Memainkan level vibrator di tangannya.

“Tapi gak apa-apa nih aku ditraktir? Jarang banget loh jaman sekarang ada cewe yang mau traktir cowo. Tapi kalo kamu emang sebaik itu. Yaa aku gak apa-apa sih, hahaha.” Fahrul tentu saja merasa senang, karena bisa berkencan dengan gadis cantik dan beruang.

Matanya terus tertuju melihat ke arah belahan toket Carla. Sesekali dia berbisik kepada dirinya sendiri. “Ini seriusan gua ketemu cewe kaya gini? Gilaa cantik banget anjirr. Mana toketnya gede banget lagii. Montok, putih, mulus, wangi banget. Banyak duit pula.”

Carla kala itu tidak mempermasalahkan apa yang ditanyakan Fahrul kepadanya. “Gak apa-apa aku aja yang traktir, sayaang. Hehehe, ciee barusan aku manggil kamu sayaang. Ini aku pesen dark chocolate. Kentang goreng, pasta, sama dimsum deh. Giliran kamu sayang.”

Carla memberikan buku menu itu kepada Fahrul. Sementara tanpa sepengetahuan Fahrul, vagina gadis yang dikencaninya itu. Sudah amat sangat basah dan becek saat itu. Tidak hanya itu saja, bahkan di dalam vagina Carla. Terdapat sisa sperma dari pria lain.

Sebelum dia datang menemui Fahrul, Carla sebelumnya disetubuhi habis-habisan oleh seorang pria. Dan pria itu memuntahkan sperma di dalam vagina Carla hingga 4 kali. Pria itu ada pria yang sedang memperhatikan mereka. Yudha Sardhana, pria 40 tahun itu.

Yang menyetubuhi Carla beberapa ronde sebelum Carla berangkat menemui Fahrul. Yudha adalah ayah tiri dari Carla, dan dia memiliki sebuah fantasi seks yang berbeda dari pria kebanyakan. Iyaa, dia memiliki fantasi atau fetish cuckold. Dan ada sebuah alasan besar.

Kenapa hal ini bisa terjadi kepada dirinya. Carla adalah seorang anak yang dia besarkan seorang diri. Anak yang awalnya dia kira adalah anak kandung dari istrinya. Yudha harus kehilangan istrinya, saat istrinya melahirkan Carla. Dia mengira Carla adalah anaknya.

Namun beberapa bulan berjalan, dia menyadari bahwa bentuk fisik Carla sama sekali tak ada yang mirip dengan dirinya. Sampai akhirnya dia mengetahui bahwa Carla adalah anak dari mantan pacar istrinya. Istrinya sempat dihamili mantan pacarnya sebelum nikah.

Pernikahan yang terjadi karena perjodohan paksa itu, memang tidak pernah diinginkan oleh istri Yudha yang bernama Imada. Imada masih sangat mencintai mantan pacarnya. Dan membiarkan mantan pacarnya menanamkan benih di dalam rahim Imada.

Sehingga terlahir lah Carla yang menuruni genetik bapak dan ibu biologisnya. Ayah kandung Carla memang seorang laki-laki yang berparas tampan. Namun Yudha berusaha menghadapi situasi itu dalam kepala dingin. Dia memutuskan untuk membesarkan Carla.

Dengan niat dan tujuan Carla akan dijadikan istrinya saat dewasa nanti. Carla sejak remaja sudah didoktrin habis-habisan oleh Yudha. Bahwa almarhumah ibunya adalah seorang pendosa besar. Dan dia sebagai seorang anak, harus menebus kesalahan ibunya.

Carla sudah menjadi budak seks Yudha sejak 5 tahun yang lalu. Dan sekarang Carla sudah begitu tergila-gila kepada Yudha. Apapun perkataan Yudha akan dia turuti, meski itu hal yang akan mencelakai dirinya. Di dalam hatinya, Carla sangat mencintai ayah tirinya itu.

Chapter 2

“Hehehe, iyaaa. Kalo aku mah emang gak mandang fisik sayaang. Asal kamu orangnya baik, asyik, dan sefrekuensi sama aku. Aku pasti akan membuka hati sama kamu kok,” ucap Carla, yang memang perkataan dia tidak bohong. Carla tidak memandang fisik.

Dia tetap mencintai ayahnya, meski ayahnya berkulit hitam, berperut buncit, dan berwajah yang jauh dari kata tampan. Dari puluhan cowo tampan yang berusaha mendekati Carla, tidak ada satu pun yang berhasil. Karena cinta di hatinya hanya untuk ayahnya saja.

“Jarang banget loh di zaman sekarang ada cewe kaya kamu. Sumpah aku seneng banget, hahaha. Aku gak nyangka bisa ketemu sama kamu. Dan bisa jadi gebetan kamu. Habis ini kita mau kemana nih?” jawab Fahrul yang kegirangan bukan main di kafe itu.

Carla yang mulai kesulitan menahan gairahnya. Akibat getaran vibrator yang ada di dalam vaginanya. Dia sudah tak sabar ingin mengajak Fahrul bercinta di dalam mobilnya. Ayahnya memberikan dia perintah, untuk menggenjot habis kemaluan Fahrul malam itu.

Namun dia teringat bahwa vaginanya saat itu dipenuhi sisa cairan sperma ayahnya. Dia sudah sangat ingin beradu kelamin dengan Fahrul sesuai perintah ayahnya. Namun dia takut nanti akan ketauan dan menjadi masalah. Carla sempat termenung sebentar saat itu.

Jadi malam itu, dia mengurungkan niatnya untuk menggenjot kemaluan Fahrul. Dia memilih cara lain untuk memuaskan kekasihnya itu. Meski dia saat itu sedang dalam kondisi sange berat. “Kita jalan-jalan dulu. Kamu gak bawa motor kan? Aku bawa mobil soalnya.”

Fahrul memang tidak membawa motor, karena dia memang tidak memiliki kendaraan. “Aku emang gak punya motor, La. Hahaha, aku ke sini naik angkot. Jadi gak apa-apa keliling pake mobil kamu. Soalnya kita udah kelamaan di sini, gak enak sama mereka.”

“Syukur deh kalo kamu memang gak bawa kendaraan. Iyaudah yuk kita ke parkiran sekarang. Kita keliling kota Jakarta dulu. Habis itu baru aku anterin pulang yaa?” jawab Carla. Iyaa wanita normal tidak akan mau melakukan hal sebaik itu. Tidak ada untungnya.

Akhirnya mereka berjalan ke parkiran mobil, dan tiba lah mereka di mobil Carla berjenis SUV itu. Di dalam mobil Carla sudah dipasang kamera, yang terhubung langsung ke handphone milik Yudha. Tak lama berselang, Yudha pun langsung menuju mobilnya juga.

“Carla, jangan mulai dulu sebelum Ayah sampai di rumah. Nanti kalo Ayah udah sampai baru dimulai. Ayah mau menikmati di kamar,” kata Yudha di pesan singkatnya. Dan dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Menyaksikan tontonan menarik dari Carla.

Carla yang baru saja membayar parkir, dia menyempatkan diri membalas chat dari ayahnya. Karena ayahnya adalah segalanya dan prioritas utama bagi dia. “Iyaa sayaang. Nanti aku ngentotnya pas Ayah udah di rumah. Kabarin aja Ayah, nanti aku eksekusi kok.”

Setelahnya Carla langsung tancap gas, dan mengitari kota Jakarta Selatan menggunakan mobil pribadinya. Pemberian dari sang ayah tercinta. Sementara Yudha langsung bergegas pulang. Dan setelah 30 menit perjalanan, Yudha sudah sampai di rumah.

Setelah mendapat kabar dari ayahnya, Carla langsung melipir ke salah satu gedung yang merupakan kantor perusahaan ayahnya. Dia masuk ke gedung itu. “Paak, saya numpang pacaran yaa di sini. Tadi udah izin sama Ayah kok. Kata Ayah boleh hehehe.”

“Ohh iyaa, masuk aja Neng Carla. Cari tempat yang aman dan nyaman yaa. Tenang gak akan ada yang ganggu kok,” jawab sang security yang sudah sangat mengenali Carla. Karena Carla sudah bolak balik ke kantor ayahnya. Perusahaan yang dibangun kakek tirinya.

Fahrul kala itu semakin kegirangan, kala dirinya tau bahwa akan terjadi hal menyenangkan saat itu. “Jadi ini gedung perusahaan orang tua kamu? Berarti kamu anak orang kaya raya yaa? Wahh, mimpi apa aku bisa punya gebetan anak orang kaya begini.”

Carla sambil fokus menuju parkiran mobil P4, dia menjelaskan tentang pekerjaan ayahnya. “Iyaa, ini perusahaan ayah aku. Ayah aku punya perusahaan di sini, diturunin dari kakek hehehe. Iyaa sekarang udah jadi kenyataan kan? Berarti udah bukan mimpi lagi.”

Carla memilih parkiran paling pojok, kondisi parkiran itu benar benar sangat sepi. Malam minggu tidak ada yang mobil yang terpakir di sana. Kecuali mobil Carla seorang. Carla menarik rem tangan, dan dia duduk sambil memperhatikan wajah jamet Fahrul.

“Aku tau apa yang ada di pikiran kamu, sayaang? Kamu mau ngeliat ini kan? Toket aku? Hehehe,” ucap Carla sambil menunjuk belahan toketnya sendiri. Fahrul langsung tersentak kaget. Dia berusaha masih sok jual mahal, namun keinginannya juga lebih besar.

“A-Aku terserah kamu aja, hehe. Iyaa aku pengen liat, mana ada sih cowo yang bisa nolak cewe secantik kamu. Aku gak mau bohong sama kamu. Aku suka belahan toket kamu,” jawab Fahrul yang jual mahal. Tapi juga takut kehilangan kesempatan emas kala itu.

Carla dengan santainya, dia menarik ke bawah tanktop kemben putih yang dia pakai. Hingga terjadi tit drop, kedua toketnya memantul mencuat keluar. Fahrul seketika bisa melihat kedua toket Carla yang begitu indah. Berbentuk begitu bulat seperti buah melon.

Putingnya tegang dan mancung, berwarna merah muda. Terlihat tegang menantang seolah minta dihisap. “Aku udah sange berat, sayaang. Sinii nenen sama akuu. Ayoo sayaang jangan takut. Jangan maluu, sini aku sodorin toket aku ke mulut kamu yaa sayaang. Niih.”

Carla sudah membuang harga dirinya, demi permintaan sang ayah. Dia menyodorkan toket kanannya tepat di depan mulut Fahrul. Dan Fahrul sama sekali gak bisa menolak. “I-Iyaudah, aku isep yaa kalo kamu gak keberatan. Slrrrppp… Slrrrppp… Slrrrppp…”

Fahrul langsung melahap toket sisi kanan Carla, dijilati puting Carla dengan begitu ganasnya. Sementara tangan Carla, dengan beraninya mengelus batang kemaluan milik Fahrul yang masih terbungkus celana panjangnya. Fahrul seperti bayi yang amat kehausan.

“Aaahhh… Fahruul… Sayaangg… Aaahhh… Kamu ngisepnya kenceng banget. Aaahhh… Aaahhh… Gelii… Lidah kamu nakal sayaang. Puting aku dijilatin terus. Aaahhh…” Carla mendesah dengan penuh kenikmatan. Dengan kedua matanya yang terpejam kuat.

Dia menikmati hisapan demi hisapan yang dilancarkan Fahrul di puting kanannya. Sementara Fahrul menyedot habis-habisan puting Carla tanpa ampun. Tangan kanannya kini ikut mulai bergerak, menyentuh toket kiri Carla. Dan memainkan puting kiri Carla saat itu.

“Aaahhh… Hebaat… Aaahhh… Aaahhh… Minum susu yang banyak yaa, sayaang. Aaahhh… Nanti kalo udah pulang kan udah gak bisa nenen lagi. Aaahhh… Lebih kenceng lagi, sayaang. Gigit sedikit, kenain gigi kamu. Aaahhh!” desah Carla yang sedang tinggi nafsunya.

Meski saat itu vibrator di vaginanya sudah dalam kondisi mati. Namun dia masih butuh pelampiasan untuk memek beceknya. Sayangnya dia sangat sadar, dia tidak bisa memberikan vaginanya kepada Fahrul malam itu. Dia harus menahan hingga di rumah nanti.

Hingga bertemu dengan Yudha, ayah tirinya. Dan meminta ayah tirinya untuk menggenjot kuat lubang vaginanya yang sudah terasa geli itu. Carla saat itu sampai berkeringat karena tak kuasa menahan nafsunya. Dia ingin beradu kelamin secepatnya.

Chapter 3

Carla dengan penuh keberanian melepas kancing celana milik Fahrul. Dibuka dengan mudahnya pakai kedua tangannya. Dan dia keluarkan batang kontol Fahrul yang sudah sangat tegang dan keras. Ukurannya tidak begitu besar, tak sebesar milik ayah tirinya Carla.

Namun dalam kondisi nafsu sudah di ujung kepala, kontol sebesar itu pun tak akan jadi masalah baginya. Yang penting ada yang mengaduk-ngaduk lubang vaginanya hingga dia puas. Namun Carla harus menahan dirinya. Dia memilih mengocok batang kontol Fahrul.

Membuat Fahrul mendesah hebat sambil menghisap toket kanannya. “Slrrrppp! Slrrrppp! Slrrrppp! Aahhh… Penis aku dikocok sama kamu. Aku baru dikocok beberapa detik udah mau keluar. Aku belum pernah penisku disentuh cewe, La. Maafin aku yaa, sayang.”

Fahrul ternyata mengalami ejakulasi dini, dia sama sekali belum pernah melakukan seks dengan wanita. Meski usianya kini sudah 20 tahun. “Gak apa-apa, sayaang. Kalo kamu keluar, iyaa nanti aku keluarin lagi. Gak masalah kan, kamu aku bikin ngecrot berkali-kali?”

“E-Enggak apa-apa. Aahhh… Kok bisa geli banget yaa? Apa aku selemah ini? Aahhh… Aahhh… Carlaa kamu jago banget ngocok penis aku sayang.” Fahrul bertanya-tanya kenapa spermanya sudah mau keluar meski baru dikocok 10 detik. Kenapa dia bisa selemah itu.

Namun dia gak mengetahui, bahwa lawan yang dihadapinya. Adalah gadis yang sudah punya pengalaman 5 tahun dalam memuaskan lelaki. Carlaa, sudah menghadapi ratusan kontol di mulut, tangan, dan vaginanya. Dia sudah sangat expert dalam hal ini.

“Iyaa mungkin ini baru pengalaman pertama, sayaang. Sambil diemut toket aku, sayaang. Sinii diemut lagi yaa puting aku. Aku juga pengen dienakin sama kamu, sayaang.” Fahrul pun melahap toket Carla lagi. Kini dia gantian menghisap toket sebelah kiri Carla.

Fahrul sampai gak bisa fokus menghisap puting gebetannya itu. Karena gempuran tangan Carla terlalu hebat baginya. Fahrul dengan sekuat tenaga berusaha menahan cairan spermanya keluar. Dia sudah mampu bertahan selama 20 detik. Dan masih terus berusaha.

Namun Carla sama sekali tidak ingin menjatuhkan mental Fahrul. Dia pun memuji Fahrul saat itu. “Gak perlu ditahan, sayaang. Kamu hebat kok udah bisa bertahan sejauh ini. Aaahhh… Aaahhh… Ngecrot sambil nenen yaa? Lampiasin aja rasa nikmatnya di puting aku.”

Fahrul pun melakukan apa yang diminta Carla. Dia melampiaskan rasa gelinya dengan menyedot habis-habisan toket Carla. Bahkan dia sampai menggigit puting merah muda yang mancung itu. Suara hisapan mulut Fahrul sampai terdengar begitu keras saat itu.

Namun selang 10 detik kemudian, tepat 30 detik sudah kontolnya dikocok oleh Carla. Dia pun sudah tak mampu menahan spermanya lagi. “Maafin aku, Carlaa! Aahhh! Aahhh! Aku keluaar! Aku ngecrot sayang! Aahhh! Berhenti dulu! Jangan dikocok terus! Aahhhhh!!!”

Fahrul pun mencapai ejakulasi pertamanya, seluruh spermanya tumpah ruah tepat di tangan Carla. Carla dengan senang hati menadahi sperma Fahrul. Dan dia kumpulkan sperma itu di telapak tangannya. Dan Carla pun meminum sperma Fahrul di tangannya itu.

“Aku pengen bahagiain kamu, sayaang. Liaat akuu yaa. Slurrrppp!” Tepat di depan Fahrul, Carla menyeruput habis semua sperma Fahrul yang ada di tangannya. Dia telan habis dan dia jilati sisa sisa sperma Fahrul yang ada di telapak tangannya. Sampai tidak tersisa.

“Habiiss, hehehe. Sperma kamu aku masukin ke mulut aku semua. Liat nih, sperma kamu udah habis aku telen. Aaaa…” Carla membuka mulutnya, dan menunjukkan sperma Fahrul yang sudah tidak tersisa lagi. Fahrul sangat terlihat kaget, karena ini baru pertama.

Pertama kalinya bagi dia, bertemu wanita sebinal Carla malam itu. Belum pernah dia menghadapi wanita cantik sebinal ini. “Gi—Gilaa, kamu bener-bener nelen habis sperma aku? Gi—Gimana rasanya? Asin kah? Pahit? Iyaa aku tau cewe banyak yang nelen sperma.”

Carla pun menceritakan apa yang dia rasakan dari sperma Fahrul yang dia telan. “Rasa sperma kamu? Asam dan sedikit pahit. Dominan di asamnya, tapi aku suka banget kok. Iyaa namanya sperma pacar sendiri. Pasti akan jadi sperma yang paling aku sukain.”

Meski di dalam hatinya, Carla sebenarnya sudah mulai merasa jijik dan kecewa. Di mata Carla, setidaknya jika tidak berparas tampan dan berduit. Fahrul punya daya tahan seks yang tahan lama. Namun Carla tidak mendapatkan hal ini juga dari Fahrul saat itu.

“Aku lega banget, sayang. Makasih banyak yaa, mana aku udah lama banget gak keluar. Udah 3 tahun kayanya sperma aku keluar. Dan itu aku karena ngocok, hahaha. Maklum lah namanya aku gak punya pacar,” jawab Fahrul yang merasa puas bukan main.

“Belum selesai, sayaang. Masa kita ngelakuin seks cuma tiga menit? Aku masih ingin mencicipi batang kontol kamu ini. Pengen aku masukin ke dalem mulut aku. Kamu pengen ngerasain kan?” tanya Carla yang tubuhnya sudah membungkuk. Bersiap melahap Fahrul.

Justru hal ini yang sangat diincar Fahrul. Ada dua hal yang diinginkan Fahrul dari Carla. Dia ingin ngentotin Carla secepatnya, dan ingin merasakan blowjob dari bibir tipis merah merona Carla. “Aku malah pengen banget diemut mulut kamu. Kamu mau juga yaa?”

Carla mengangguk pelan, sambil tangannya sudah menggenggam lembut batang kontol Fahrul. “Iyaa aku juga mau. Aku pengen bikin kontol kamu ini ngecrot di mulut aku. Tapi kamu tahan sekuat mungkin yaa. Kalo bisa lebih lama dari yang tadi. Kan udah keluar.”

“Iyaa, sayang. Bakal aku tahan sperma aku sekuat mungkin. Aku minta maaf yaa tadi keluar cepet. Biasanya kalo udah keluar sekali. Aku keluar yang kedua lama kok,” jawab Fahrul yang janjiin kalo dia bisa bertahan lebih lama. Carla langsung melahap kontol Fahrul.

“Okee aku isep yaa sayaang. Slurrrppp! Slurrrppp! Slurrrppp!” Fahrul langsung tersentak setengah mati. Karena hisapan mulut Carla benar-benar sangat kuat. Dia langsung mengerang hebat. Pikirannya seketika berubah saat Carla menyedot habis kontol miliknya.

Kepala Carla bergerak naik turun dengan sangat cepat. Mengocok batang kontol milik Fahrul yang berada di mulutnya. “Aahhh!! Carlaa! Carlaa! Pelan pelan dulu aja, Laa! Aahhh!! Gilaa kenceng banget nyedotnyaa! Aahhh!! Aahhh!! Aku takut gak bisa tahaan!”

Carla sama sekali gak memberi ampun Fahrul saat itu. Dia menggunakan kekuatan rahangnya untuk menyedot habis kontol Fahrul. Dia ingin menunjukkan kebolehannya dan menunjukkan perbedaan level di antara mereka. Carla ingin menujukkan dia jauh lebih baik.

20 detik Fahrul masih mampu bertahan dari gempuran mulut Carla. Meski dia merasa cairan spermanya udah kembali berada di ujung. “Aahhh!! Aahhh!! Sayang aku gak kuaat! Aahhh!! Aahhh!! Kamu udah jago banget ngisep punya aku! Aahhh!! Carlaa! Carlaa!”

Batang kontol sepanjang 13 cm itu sudah basah kuyup penuh dengan air liur Carla. Carla melahap habis kontol Fahrul, dimasukkan semua kontol Fahrul sampai bagian pangkal. Ditelan semua, disedot sekuat tenaga. Lalu dilepas sebentar, dan ditelan kontol itu lagi.

“Carlaa aku minta maaf, sayang. Aahhh! Aahhh! Aku udah gak kuaat! Tapi seenggaknya aku bisa bertahan lebih lama dari sebelumnya! Aahhh!! Aahhh!! Carlaa udah! Aahhh!! Aahhhhh!!! Carlaaa!!!” Hanya dalam 45 detik, Fahrul ngecrot lagi kedua kalinya.