RAKA dan MITA

RAKA DAN MITA

Kisah Pemuas
Keinginan
Orang orang Dewasa

Bagian I​
Ting

Notifikasi aplikasi percakapan berbunyi di smartphone ku.

Kamu dimana

Pesan tante Hilda

Aku bersama Mita, di kafe sebelah hotel.

Kuketik, selesai, kukirim.

Bagus kalau begitu, kamu urus pelacur kecil itu.

Dilayar handphone ku Tante Hilda masih terlihat mengetik pesan berikutnya.

Kamu pulang sendiri, aku udah jalan pulang dengan suamiku, uang ticket dan jajanmu sudah ku transfer ke rekeningmu, hati hati di jalan.

Aku tersenyum sendiri. Tumben tidak ada emoticon love di akhir pesannya.

Ok thanks bun

Tidak ada balasan, aku yakin dia langsung meng clear chat, sehingga tidak ada jejak percakapan kami.

Sudah hampir satu jam aku bersama Mita, duduk di sebuah kafe tidak jauh dari hotel tempatku menginap semalam. Melihat Mita keluar dari kamar hotel bersama seorang pria yang ternyata suami tante Hilda, tentu sangat mengejutkanku. Kok bisa ketua seksi kerohanian OSIS, yang terkenal cantik, lembut, anggun, pintar dan selalu menggunakan kerudung saat bersekolah, pagi ini keluar kamar hotel bersama om om.

Don’t judge the book by the cover

Ah.. Mita.. Mita ternyata dirimu.

Mit, diminum dulu keburu dingin

Aku menangkap, ada rona sedih yang mendalam, ada gurat marah, saat ia mengangkat wajah sembabnya. Pelan ia menyesap hot chocolate yang telah menghangat itu.

Sudah lah Mit, santai aja, nggak usah kuatir, aku bisa jaga rahasia kok, tenang aja mulutku nggak bakal ember kemana mana

Mendengar kata kataku ia kembali menunduk, kembali menutup wajah ayunya dengan kedua telapak tangannya dan pelan mulai terdengar isak tangisnya.

Loh.. kok…

Aku salah ya Mit, salah ya perkataanku, maaf kalau begitu

Kata kata itu spontan keluar dari mulutku, entah tulus atau tidak, semoga bisa memperbaiki keadaan.

Kamu salah Ka, jelas kamu salah menilaiku, aku bukan cewek murahan seperti apa yang kau pikirkan

Mita bukan kah kita sama saja, penggarong emas dari kantong orang orang kaya.

Itulah yang kupikirkan tentang Mita, teman sekaligus ketua kelasku, kelas II IPA 2.

Lalu dimana salahku jika menilaimu seperti itu. Entahlah aku tak tahu, hanya engkau sendiri dan Tuhan yang tahu.

Flashback

Uang pensiunan dan hasil kebun peninggalan almarhum kedua orang tuaku, hanya cukup bagiku dan abangku untuk bertahan hidup. Hingga akhirnya, abangku memutuskan tidak melanjutkan sekolah ke jenjang Sarjana. Ia memilih menjadi kenek truck antar pulau yang di sopiri pak Burhan tetangga depan rumahku.

Berawal dari situlah, karena tidak adanya pengawasan dari abangku, aku mulai mengenal yang namanya kenthu. Ngeseks, Ngewe, ML di daerahku sebutannya adalah kenthu.

Satu bulan setelah kulupku di potong dalam ritual yang namanya sunat, mbak Mawar, istri pak Burhan meresmikan burung baruku. Tanpa ragu ragu ia memasukan sang burung dalam sangkarnya, sangkar berupa liang kenikmatan.

Sakit, tentu ada rasa sakit, perih jelas ada rasa perih pada bekas jahitan jahitan yang belum sempurna mengering.

Batangku dimanjakan dengan hangatnya celah berlendir licin. Sensasinya tentu lebih nikmat di bandingkan dengan mimpi basah, yang kualami beberapa hari sebelumnya.

Tanpa sepengetahuan pak Burhan, aku dicekoki dengan berbagai film bokep yang dipinjam dari mbak Jeni si perempuan jadi jadian, guru mbak Mawar dalam urusan kursus kecantikan.

Dua tahun lamanya, mbak Mawar memonopoliku, ia mengajariku, menjadikan aku seorang pejantan pemuas napsu perempuan.

Tante Hilda yang memintaku memanggil dengan sebutan Bunda, entah berapa usianya. Mungkin 40, 45 atau 50 tahun, aku tak tahu berapa tepatnya. Aku mengenalnya dua tahun yang lalu, di sebuah acara yang dihadiri belasan perempuan mapan sebayanya, di sebuah villa di Batu, kota dingin kota wisata.

Mbak Jeni siperempuan jadi jadian pemilik sebuah salon kecantikan di daerahku lah yang mengajakku kesana.

Udah Raka ikut aja ya, enak enak pokoknya disana, makan enak, pulang di kasih uang saku banyak

Dan benar, saat aku pulang, di suatu minggu malam, ada 20jt di kantong celanaku. 15jt dari tante Hilda yang mendapatkan undian Arisan Brondong dan 5jt dari tante Ria.

Bulan depannya aku pun pulang membawa sejumlah uang yang sama. Saat itu situasinya terbalik tante Ria yang dapat arisan dan malamnya tante Hilda menyusul kami berdua di sebuah hotel berbintang lima di Surabaya.

Empat kali aku menghadiri Arisan Brondong, setelah itu aku tak pernah lagi diajak ke sana.

Saat kutanya kenapa, jawab mbak Jeni adalah perempuan perempuan mapan peserta arisan itu maunya Brondong yang masih fresh dan aku sudah tidak termasuk dalam kriteria itu lagi.

Aku tentu tidak kecewa, sudah puluhan juta uang ada dalam rekeningku. Rekening milik anak remaja yatim piatu, tentu luar biasa banyaknya.

Raka, perempuan bukan hanya ingin yang perkasa, perempuan juga ingin lelaki yang mengerti dan menyayangi yang juga bisa memanjakannya “,

bisik mbak Mawar kepadaku.

Dewi keponakan pak Burhan adalah gadis yang kusayangi. Perempuan muda lugu dari kampung nun jauh di atas gunung, setelah lulus dari sekolah menengah pertama, ia ikut tinggal di rumah pamannya, pak Burhan.

Raka kamu dari mana, kok dua hari nggak dirumah ? “ ,

tanya kekasihku.

Saat itu kami tengah asyik menikmati bakso solo yang terenak di daerahku.

Biasa, ada pertandingan basket aku dipinjam team basket kota sebelah

Pantesan mentraktirku, dapat uang saku lagi ya, hihihi

Yoi, lihat nih..

Kuperlihatkan lima lembar uang kertas merah di sakuku.

Ya udah ditabung, siapa tahu, entah kapan ada keperluan yang mendesak

Iya.. “

Jelas tidak kutabung, karena uang itu memang bukan untuk ditabung. Setelah makan bakso, kupaksa Dewi memilih baju baju yang ia suka. Tentu dia sangat gembira.

Makasih, Ka.. “

Sama sama… “

Sengaja selalu begitu, setiap menerima uang dari tante tanteku, sengaja sebagian kusisihkan, kuhabiskan untuk memanjakan kekasihku.

Hampir satu tahun kami menjadi sepasang kekasih. Dia cinta pertamaku atau mungkin lebih tepatnya cinta monyetku.

Dewi nggak mungkin sekarang aku menikahimu, setidaknya setelah lulus SMA, kemudian bekerja, aku janji pasti menikahimu

Kalau kamu tidak menikahiku sekarang, bulan depan aku akan dijodohkan

Getir suara Dewi, di iringi isak tangisnya.

Aku bisa apa Wi, aku mencintaimu, aku tak ingin kamu jauh dariku tapi aku hanya anak SMP kelas tiga, tidak tahu caranya bertanggung jawab pada keluarga

Jadi kamu tega melepasku ? ”

Jelas aku tak tega tapi aku bisa apa, Wi ? ”

Malam itu kami menangis berpelukan, meratapi cinta yang akan hilang.

Jangan, Wi

Raka, kamu mencintaiku kan ?

Aku mencintaimu Wi karena itu aku harus menjagamu

Apa yang akan kamu jaga sayang kalau bulan depan cintamu ini jadi istri orang

Wi, jangan ….

Raka, aku yang menginginkan. Aku ingin orang yang kucintai yang pertama kali memasuki diriku, melepaskan kesucianku ini

Wi….

Ergh… Sakit Ka….

Malam itu, lelehan kepedihan darah perawan berpadu dengan derai air mata sepasang kekasih yang akan kehilangan cintanya.

Flashback end

Entah kenapa pagi ini, aku teringat Dewi, perempuan muda seumuran Mita yang dahulu pernah mewarnai hidupku.

Karena keterpaksaan, karena perjodohan yang diinginkan oleh orang tuanya, ia harus menjadi istri ke tiga seorang saudagar kelapa, dikampung halamannya.

Mungkinkah Mita seperti Dewi, menjalani ini karena keterpaksaan. Entahlah…..

Dewi, Apa kabarmu sayang… Semoga engkau selalu bahagia disana

Bagian II
Bali 1 hari sebelumnya

Coach ijin tidak balik ke Malang bersama team

Lah kamu mau kemana Ka, memang ada uangmu kalau balik sendiri ?

Mau ketemu saudara dulu coach, kalau coach mau kasih ticket untuk balik ya saya iklas menerimanya kok, hehehe

Minta ticket, Bapakmu ta aku ini, suruh aja saudaramu kesini, nggak papa kita bisa mundur setengah jam nanti baliknya

Hehehe, aman kok coach ticketnya

Beneran ada ticket balikmu ? “

Bener ada kok coach

Ya udah kalau ada ticket balik, aku ijinin, anggap saja bonus main bagusmu hari ini. Ingat jangan nakal, hari senin sekolah, disiplin nggak ada bolos bolosan kamu ingat itu

Siap coach, makasih …

Ok guys, kalian semua siap siap setengah jam lagi kita meluncur pulang

Teriak coach Adrian pada kami, The Red Bulls Junior.

Hari ini Red Bulls Junior menang mudah dalam pertandingan uji coba melawan Dewata Junior, 55-24 Skor untuk kami. Aku, lumayanlah, 25 point kucetak untuk team ku.

…………

Mini Cooper kuning datang menghampiriku, tak lama setelah bis team Red Bulls Junior meninggalkan Dewata Stadium.

Sumringah wajah tante Hilda di belakang kemudi, terlihat sesaat setelah kaca pintu kiri terbuka.

Hai sayang… “

Hai bun….

Aku memang diminta oleh tante Hilda memanggilnya dengan sebutan Bunda, biar lebih soft ditelinga katanya. Padahal alasan sebenarnya jelas, biar dikira anaknya bukan Brondongnya.

Halo Raka.. “

Loh kok berdua..

Eh.. halo tante.. apa kabar ?

Kuterima sodoran tangannya tak lupa ku kecup lalu ku sentuhan di keningku tanda hormat pada orang yang lebih tua dariku.

Ih…. kok salimnya cuma sama tante Ria sih, hihihi

Hehehe sabar, satu satu Bunda

Cup..cup..cup..cup

Kecupan salim dan seperti biasa ditambah kecupan di pipi kanan kiri dan keningnya tante Hilda.

Cup

Kecupan tante Hilda kini mendarat dikeningku.

Hihihi, kalian itu ya udah bener bener seperti ibu dan anak saja

Iya dong say, pantes kan kalau Raka jadi anakku ? Gimana kalau aku adopsi saja, hihihi

Eh jangan jangan, dosa lo kalau kamu adopsi

Lah dosa kenapa, bagus itu, Raka kan yatim piatu, betul nggak yank ?

Aku hanya mengangguk mengiyakan perkataan tante Hilda.

Oh iya to, baru tau aku. Cuma tetap saja aku nggak setuju kalau kamu adopsi Raka ”

Kenapa ?

Karena dosamu bakal berlipat ganda say……, udah zina…….. incest pula, hahaha

Oh iya ya, hahaha

Ngakak mereka berdua.

Aku hanya tersenyum menikmati candan dua perempuan dewasa itu.

Ih si Raka senyum senyum saja, mau nggak tuh di adopsi jadi anak nya bunda ?

Tanya tante Ria.

Mm.. gimana ya sepertinya enak begini saja

Lah emang kenapa yank, kan lebih seru kalau kita tinggal serumah, hihihi

Yang namanya anak itu ya bun keluarnya cuma sekali, nah pas si anak keluar bundanya pasti kesakitan, iya kan

Bener, tapi hubungannya apa, kalau kamu jadi anakku ?

Kalau Raka jadi anak Bunda, keluar masuknya pasti berkali kali, pas keluar bundanya bukannya kesakitan, malahan kelonjotan kenikmatan, hahaha

Auw.. sakit Bunda …..

Kontan, tanpa aba aba sebuah cubitan mendarat telak di perutku.

Rasain, bikin malu saja, enak aja nertawain bunda

Tante Ria pun ngakak melihat kelakuan kami berdua.

Di iringi canda tawa kami bertiga, Mini Cooper kuning itu terus melaju ditengah keramain jalan pulau Wisata dengan tujuan sebuah restoran tempat dimana kami akan makan malam bersama.

…………..

Makanan yang tersaji di meja, telah tandas kami makan, tentu sebagian besar aku yang menghabiskan. Tante Hilda dan tante Ria asyik ngobrol sambil menghisap mild menthol kesukaan mereka.

Eh say.. aku ke toilet dulu ya, kebelet pipis nih

Oh.. ok… Silahkan say…

Tante Ria beranjak dari tempat duduknya meninggalkan kami berdua.

Bun, kok ada tante Ria, emangnya kita mau bertiga ?

Hihihi, polos banget sih kesayangan Bunda ini

Emang kenapa kalau bertiga, nggak mampu ?

Mm…. Nggak tahu sih, coba dulu kali ya, kalau kalah ya maafkan lah, hehehe

Ah payah, masak calon atlit professional kalah menghadapi kami berdua, rugi dong latihannya, hihihi

Ya beda lah bun, otot mana dulu yang dipakai, hehehe

Jangan banyak alasan ya, awas nanti kalau nggak bisa bikin kami berdua kelonjotan

Siap…..aku pasti bisa, doakan anakmu Bunda, hehehe

Sambil cengengesan aku membungkuk memberi hormat padanya.

Bersama tante Hilda selalu begitu, relax tidak terburu buru. Urusannya tidak selalu tentang napsu. Seperti beberapa minggu yang lalu

Nggak usah pegang pegang, Bunda lagi nggak mood

La terus kita mau ngapain Bunda ? ”

Ya udah kamu kelonin Bunda sampai tidur

Tidur Bunda ?

Iya tidur bukan ditidurin, masak kamu nggak ngerti sih bedanya

Ok, nggak papa, terserah boss aja, yang penting tranferan lancar mengalir ke dalam buku tabungan, habis perkara.

Yuk say udah jam delapan nih

Ayuk…

…………….

Kembali Mini Cooper kuning berjalan menyusuri padatnya lalu lintas Bali di akhir pekan.

Rent car lancar say ?

Alhamdulilah, tidak pernah minus, kalau stabil seperti ini, ya paling lama 6 bulan lagi sudah BEP say, doain ya

Rental mobil mewah salah satu usaha tante Hilda, aku tak tahu pasti jumlahnya yang pasti Mini Cooper kuning ini salah satunya. Selain itu ia juga punya beberapa Vila dan retoran. Tak heran ia sering terbang ke Bali mengontrol bisnis bisnisnya.

Skin care, bisnis yang tengah dikembangkan saat ini, dokter kecantikan yang mungil nan imut ini adalah partnernya, siapa lagi kalau bukan tante Ria. Awalnya hanyalah home industri dan saat ini telah berkembang menjadi pabrik dalam skala menengah. Keuntungan per tahunnya tentu milyaran rupiah.

Di Jawa Timur, selain pabrik skin care, tante Hilda juga bermain property. Beli tanah, dikapling lalu dibangun. Salah satu proyek propertinya adalah sebuah hunian cluster yang terdiri dari 20 rumah yang terletak di pinggiran kota Malang. Dan aku tinggal disana.

………..

Layaknya seorang anak, aku membantu tante Hilda menyeret travel bagnya, melintasi lobby menuju lift yang akan membawa kami ke lantai 3 hotel bintang lima ini, kamar 305 dan 307 itulah tempat yang kami tuju.

Enjoy ya ..

Kata tante Hilda saat hendak memasuki kamar 305.

Loh nggak jadi bertiga bun ?

Kamu sama tante Ria duluan aja, bunda ada sedikit kerjaan yang harus selesai segera

Tapi nanti join kan say, hihihi

Pasti lah, udah sana aku masuk dulu, enjoy ya say

………..

Tumben tumbenan, begitu gampang tante Hilda melepasku, membiarkanku hanya berdua dengan tante Ria.

Raka, mulai saat ini kamu hanya milik tante saja

Tidak ada seorang perempuan pun yang boleh seranjang denganmu tanpa seijin tante

Pacaran boleh kan tan ? hehehe

Itupun tidak kuijinkan, intinya hanya ada tante yang boleh ada disampingmu

Wah cepat tua dong Raka kalau gaulnya hanya sama tante saja, hehehe

Sialan kamu…

Bener kan tan, masak gaul dengan teman sebaya aja nggak boleh, pasti cepat tua lah aku, hehehe

Diam kamu…

Ok tante perlonggar, setiap libur akhir semestermu, selama seminggu, kamu boleh gaul dengan perempuan sebayamu, itupun tante yang pilihkan, paham kamu

Ok Raka coba..

Jangan coba coba, ingat jika kamu main dibelakang tante, ketahuan sekali saja, tante cabut semua fasilitasmu, ok deal

Deal !!!

Tegas jawabanku. Siapa juga mau kehilangan rumah tipe 54, Ninja 250cc yang kepemilikan ya sudah didepan mata dan uang bulanan 30jt yang sudah pasti lancar masuk rekeningku tiap bulannya.

Dan mulai sekarang panggil tante Bunda, biar soft kedengarannya di telinga, hihihi “​

,………..