Kilas Balik Perjalanan Hidupku
Keseluruhan konsep cerita sudah ada di bayangan saya. Semoga cerpen ini bisa terus rilis sampai tamat. Mohon kritik dan sarannya sehingga saya dapat menyampaikan cerita dengan konsep yang lebih baik
Danil sebut saja itu namaku. Untuk finansial, ya bisa dibilang masih masuk ke kalangan ekonomi menengah ke atas. Dimana semua kebutuhan pokok dapat dipenuhi tanpa kesusahan, dan masih ada spare tabungan dimana bisa kami gunakan untuk makan di restoran ataupun pergi berlibur kapanpun ketika ingin.
Sebagai awal cerita, kita akan mulai ketika diriku masih kelas XI disalah satu SMA negeri terbaik di ibu kota.
Pacar Pertamaku
Saat itu diriku memiliki seorang pacar pertama, sebut saja namanya Ria. Seorang remaja dengan kulit cukup putih dengan tinggi kurang lebih 160 cm, dan seperti gadis remaja pada umumnya saat itu, Ria tidak memakai riasan berlebih namun tetap manis untuk dipandang. Lekuk tubuhnya sendiri tidak terlihat dengan jelas dikarenakan jilbab longgar menutupi tubuhnya yang selalu ia pakai setiap hari.
Saat itu belum ada yang namanya WA. Social messanger yang kami gunakan adalah Nimbuzz dimana aplikasi tersebut cukup terkenal untuk handphone yang masih menggunakan OS Java pada saat itu. Bisa dibilang Ria tidak terlalu paham terkait cara menggunakan aplikasi messanger untuk remaja seusianya. Yang dia tau, aplikasi tersebut hanyalah pengganti SMS tanpa menggunakan pulsa.
Suatu sore sepulang sekolah, seperti biasa diriku mengirim chat untuk menyampaikan bahwa aku sudah sampai rumah. Beberapa saat kemudian chat pun terbalas, namun tidak ada kata2 disana, yang ada hanya lah sebuah link. Karena penasaran diriku membuka link tersebut dan ternyata, itu adalah foto selfie dirinya tanpa menggunakan jilbab. Rambut nya yang lurus dan cukup panjang, membuat diriku semakin penasaran terhadap bagian2 tubuh lainnya yang ia sembunyikan di balik jilbabnya. Sebagai balasan, aku mencoba menanyakan chat yang ia kirimkan sebelumnya, kira2 begini isi chatnya
Diriku: Aku udah dirumah nihRia:foto
Diriku: Kamu kirim apa tuh yang?
Ria: Rahasia dong, aku kirim sesuatu yang gak boleh di liat sama kamu
Diriku: Ih kok gitu, nh aku bales biar kamu juga penasaran (Diriku mengirimkan foto selfie yang biasa2 saja)
Diriku:foto
Ria: Kirim apaan sih? Jangan bikin penasaran dong, kan aku gak bisa liat jadinya
Ya, buat yang belum tau. Saat itu mengirim gambar menggunakan aplikasi ini tidak akan langsung menampilkan foto yang dikirim. Namun akan di convert kedalam bentuk link, dan harus dibuka manual menggunakan browser bawaan HP. Dan sepertinya Ria tidak mengetahui bahwa foto yang ia kirimkan dapat dibuka dengan mudah oleh diriku. Ini menjadi kesempatan untuk diriku memanfaatkan ketidak tahuannya
Diriku: Lagian kamu duluan yang main kirim2 chat gak jelasRia: Ya kan emang rahasia, gak boleh di liat sama kamu
Ria:foto
Ria: Biar kamu makin penasaran, hihihi
Kubuka foto yang baru saja ia kirimkan, ternyata saat itu dirinya hanya menggunakan bra berwana putih dengan garis biru pada pinggirnya. Dengan ukuran dada nya yang tidak terlalu besar namun tetap terlihat indah dengan kulit putih mulusnya tentu saja membuat diriku ingin mengelus seluruh tubuhnya saat itu juga.
Diriku: Kirim apaan sih ituRia: Penasaran kan? Nanti ya kapan2 aku kasih tau, sekarang masih gak boleh
Diriku: Yaudh deh kalo gitu, aku mau istirahat dulu terus ngerjain PR (Diriku menyudahi pembicaraan ini, berpura2 tidak tau apa2. Karena kalau diteruskan khawatir Ria akan mengetahui bahwa dia telah melakukan kesalahan fatal pada hidupnya)
BERSAMBUNG
Akhirnya Ria Tau
Beberapa minggu berlalu, namun tidak ada lagi foto yang Ria kirimkan untukku. Akhirnya ku coba memancing dia
Diriku: Sayang, udah sore nih kamu udah mandi belom?Ria: Belum nih yang, nanti aja jam 5
Diriku: Kenapa mesti jam 5? Kalo sekarang kan bisa mandi bareng sama aku
Ria: Ih, gak boleh tau, masih pacaran masa udah mau mandi bareng
Diriku: Ih masa gak boleh, kan mandinya doang yang bareng, tapi tempatnya di rumah masing2, xixixi
Ria: Gitu ih, kamu ngerjain aku. Yaudh deh aku mandi juga
Diriku: Beneran ya mandi bareng. Jangan boongin aku
Ria: Iya bawel, nih aku udah ambil anduk
Diriku: aku udah di kamar mandi nih
Ria: Aku juga udah nih, ayo mandi
Diriku: Boong ah, gak keliatan
Ria:foto
Ria: Tuh udah, lagian gak keliatan juga darisana
Diriku: Iya deh iya, yok mandi, aku udah kedinginan gak pake baju (sambil sedikit kecewa karena foto yang baru saja ia kirimkan hanya selfie biasa di depan kamar mandi)
5 Menit kemudian
Ria: Aku udah mandi nh, kamu lama amat mandinyaDiriku: (Aku lupa waktu saat membayangkan Ria sedang mengocok penisku) Kok kamu cepet, biasanya cewe mandinya lama. Aku aja masih melakukan ritual cowo pas mandi (Ku coba pancing dengan chat sedikit agak menjurus)
Ria: Emang cowo kalo mandi ada ritualnya?
Diriku: Ada dong, nih ritualnya (Ku percepat kocokanku supaya spermaku lekas keluar, lalu ku foto penisku yang masih tegang & sperma yang saat itu menempel di dinding kamar mandi)
Diriku:foto
Ria: Bikin penasaran doang biasanya
Diriku: Biarin aja, kamu juga sama aja bikin penasaran doang, coba kirimin bukti kalo kamu udah mandi, aku gak percaya cewe mandi secepat itu
Ria: Rambut masih basah gini masa dibilang belom mandi
Ria:foto
Diriku: (Yup, akhirnya kudapatkan foto bugilnya, tubuh putih langsingnya sangat pas dipadukan dengan ukuran payudara yang tidak terlalu besar) Iya deh aku percaya, btw sabtu besok ada acara? Kalo gak ada acara mau nonton bioskop gak? (Ku alihkan pembicaraan seakan2 tidak tau foto apa yang dia kirimkan)
Ria: Emang ada film apaan? Kayaknya minggu ini gak ada yg bagus, bulan depan aja sekalian, katanya mau ada film horror yang baru tuh
Diriku: Yaudh ok deh, tapi di mall xxx aja ya yang deket, siang juga ya, biar gak kemaleman pulangnya
Ria: Ok, jemput aku ya
Hari menonton pun tiba. Tidak ada hal special saat menonton film, Tidak ada ciuman disana apalagi sampai grepe2. Ya, sampai saat ini yang kami lakukan hanya mentok sampai berpegangan tangan, bahkan cium pipi pun tidak Ria izinkan. Saat akan pulang aku membuka pembicaraan.
Diriku: Maaf nh yang, aku di kasih tau temenku, ternyata foto yang dikirim di nimbuzz itu bisa kita buka kalo kita copy linknya ke browser HPRia: Serius? (Terlihat raut muka nya mulai panik)
Diriku: Iya yang, maaf aku jadi ngeliat semua foto2 sexy yang kamu kirim ke aku, maaf banget ya yang
Ria: (Raut mukanya terlihat ingin menangis) Tapi foto yang aku kirim gak kamu simpen kan yang? Orang lain juga gak ada yang tau?
Diriku: Iya gak aku simpen, liat aja nh gallery di HP ku (Ku tunjukan gallery HP ku yang memang foto2 tersebut tidak aku simpen di dalamnya, namun tentu saja link foto nya telah aku simpan di catatan HP ku)
Ria: Kita langsung pulang aja yuk, aku mau nenangin diri aku dlu
Diriku: (Ku antar dirinya pulang menggunakan sepeda motor pemberian ayahku dulu)
Bersambung
Orang ketiga?
Akhirnya kenaikan kelas, untungnya di kelas XII ini aku masih 1 kelas dengan Ria. Hubungan kami masih sama seperti sebelumnya, stagnan begitu2 saja tanpa ada kiss diantara kita.
Di kelas yang baru ini ada 1 orang cewek yang berhasil menarik perhatianku. Sebut saja namanya Ratih. Walau tidak seputih Ria, namun Ratih tidak kalah manis dengan lesung pipit di kedua pipinya. Selain itu dia merupakan tipe cewek berhijab yang periang sehingga lesung pipitnya sering terlihat ketika dia tersenyum maupun tertawa.
Suatu ketika kami diberikan tugas praktikum biologi dan diminta membuat grup dengan 4 orang anggota. Tentu saja aku dan Ria pacarku satu grup, lalu aku juga mengajak Ratih serta 1 orang teman dekatnya Dilla, untuk ikut join kedalam grup kami. Dan kami sepakat, rumah ku lah yang dijadikan basecamp untuk mengerjakan tugas praktikum ini.
—-Sore hari di rumahku
Diriku: Akhirnya kelar juga nihRatih: Iya nih, pokoknya kalo ada gw mah beres
Diriku: Halah, yang ada gw semua ini yang ngerjain
Ratih: Hahaha, siap deh, orang pinter emang beda, yaudh ayok pulang
Diriku: Yaudh buruan sana pulang
Ria: Bentar, Aku numpang ke WC dong, kamar mandinya sebelah mana yang?
Diriku: Tuh di samping lemari terus aja, ntar ada pintu di belakang ( Ya, ini pertama kalinya Ria bermain kerumah ku, selama ini dia tidak mau datang kerumah karena ia tau hanya ada pembantu ku dirumah saat hari kerja, dan hari weekend biasanya orang tuaku pergi jalan2 sendiri)
Ratih: Cie2, manggilnya “yang” nih, anterin dong “yang”
Dilla: Iya anterin dong “yang”, aku takut nih (Dilla ikut2an untuk meledek kami berdua)
Diriku: Yaudh ayo yang aku anterin
Ria: Iya ayo (Terdengar nada sinis keluar dari mulutnya)
Ratih: Cie2, jangan ngapa2in ya di sana
Diriku: Gak berani, ntar di gerebek sama kalian, hahaha (Timpalku bercanda, tapi kulihat raut muka Ria agak aneh disini)
Ria pun memulai perbincangan di depan kamar mandi
Ria: Emang kalo gak ada mereka kamu mau ngapain aku yang?Diriku: Ya aku jagain kamu lah, kan aku sayang kamu
Ria: Gombal, paling kalo gak ada mereka aku dijadiin ritual tembok kaya foto yang kamu kirim waktu itu
Diriku: Eh, emang kamu liat fotonya?
Ria: Ya liat lah, kan penasaran juga, dan aku nyesel sempet liat foto itu (Dirinya berbicara sambil memalingkan wajahnya)
Ria: Aku juga tau, sebenernya kamu bohong kan, sebenernya kamu udah tau dari awal cara buka foto dari nimbuzz tuh kaya gimana. Dari awal kamu sengaja mancing2 kan supaya aku terus kirim2 foto kaya gitu
Diriku: Iya yang, maaf namanya juga cowok, aku juga pengen kita pacaran yang lebih dari ini, masa kita begini2 aja
Ria: Emang kamu mau pacaran yang kaya gimana? Kurang puas kamu udah onani pake foto telanjang aku? (Tiba2 Ria menaikan nada bicaranya)
Diriku: Kapan2 ya kita bahas ini, gak enak ada Ratih. (Sambil ku elus2 pipinya)
Ria: Emang kenapa sama Ratih? Kamu suka kan sama dia? Dia tipe cewek kamu kan? Kamu juga belakangan ini ngeliatan dia terus. Aku perhatiin kamu juga lebih banyak ngobrol sama dia dibanding sama aku. Terus maksud kamu pegang2 pipi aku apa? Kamu nyesel gak punya cewek yang ada lesung pipitnya kaya dia?
Diriku: Bukan gitu yang, duh gimana ya bilangnya (Diriku mulai panik, hanya berharap ratih tidak mendengar semua pembicaraan ini)
Akhirnya Ria Kembali ke ruang tamu seakan tidak terjadi apa2
Ya aku akui, semenjak satu kelas dengan Ratih, aku mulai tertarik dengannya, entah kenapa aku lebih merasa cocok dengannya dibanding dengan Pacarku Ria. Apakah aku harus menyudahi hubunganku dengan Ria yang stagnan ini? Diriku bimbang saat kembali ke ruang tamu untuk mengantar Ria Kembali ke rumahnya
Bersambung